MALANG TERKINI - PLN (Perusahaan Listrik Negara) terus mengupayakan pemulihan jaringan listrik di beberapa wilayah yang terdampak cuacan ekstrim, tepatnya daerah wilayah yang terkena musibah banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan terjadinya bencana banjir bandang yang melanda NTT ini, pihak PLN sendiri masih memberlakukan aktivitas siaga dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi wilayah terdampak bencana.
Karena pihak PLN sendiri perlu memberlakukan tindakan siaga sebagai bentuk antisipasi untuk pengamanan kondisi aliran listrik dan melakukan pemantauan untuk pemulihan sumber daya tenaga pasokan energi listrik di wilayah terdampak bencana, khususnya di lokasi wilayah yang terdampak banjir atau longsor.
Baca Juga: BMKG Rilis Potensi Curah Hujan Tinggi di NTT Akan Berlangsung hingga 9 April 2021
Dikutip melalui Antara News oleh Malang Terkini, bahwasannya General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko pada keterangannya ia menyatakan bahwa pihak PLN sendiri telah melakukan aktivitas penyalaan atau penghidupan gardu induk sejumlah 4.885 atau sekitar 82% dari keseluruhan total persentasi gardu induk yang terdampak bencana di wilayah tersebut.
“Hingga Minggu (4 Maret 2021) malam, terdapat total 4.885 gardu Induk atau sebanyak 82% gardu terdampak cuaca ekstrim kembali menyala. Dan saat ini, terdapat lebih dari sekitar 643 ribu pelanggan dapat menikmati layanan dari adanya aliran sumber daya listrik,” tuturnya (Jatmiko).
Dengan adanya hal tersebut, dia juga menambahkan jika pihak PLN sendiri terus memberlakukan aktivitas lapangan serta melakukan pendataan lapangan, untuk mengetahui tingkat kondisi kerusakan pasokan sumber daya listrik yang terdampak oleh musibah bencana.
Tidak hanya itu, pihak PLN sendiri seperti yang dikatakannya (Jatmiko) bahwasannya berusaha untuk memantau kondisi lapangan demi segera memberlakukan pemulihan.
Terkait hal itu sendiri, bahwasannya dijelaskan pula demi mengantisipasi kondisi keselamatan dan keaman warga, dinyatakan jika PLN telah mengamankan beberapa pusat wilayah pasokan sumber daya listrik yang terdampak oleh cuaca ekstrim, banjir dan longsor.