Hari AIDS Sedunia: Sejarah, Tujuan, dan Tema untuk Tahun 2021

- 30 November 2021, 20:36 WIB
Peringati hari aids sedunia 1 Desember 2021, berikut sejarah dan tema tahun ini
Peringati hari aids sedunia 1 Desember 2021, berikut sejarah dan tema tahun ini /Pixabay/geralt

 

MALANG TERKINI – Hari AIDS sedunia jatuh pada 1 Desember 2021 ini mengusung tema 'Akhiri Ketimpangan, Akhiri AIDS'.  

Hari AIDS sedunia 2021 ini setiap tahun diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan semua kalangan masyarakat betapa bahaya penyakit HIV/AIDS.

Selain itu, Hari AIDS sedunia juga untuk memastikan bahwa setiap orang mempunyai cara serupa dalam melakukan pengobatan, pengujian, pencegahan, serta perawatan penyakit ini.

Baca Juga: Twibbon Hari AIDS Sedunia 2021: Lengkap Cara Pasang Bingkai Foto Gratis Desain Menarik di Twibbonize

Dikutip Malang Terkini dari laman resmi WHO, tema Hari AIDS Sedunia tahun 2021 kali ini adalah akhiri ketimpangan, akhiri AIDS.  

AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome  yaitu gejala berbagai infeksi yang timbul disebabkan karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia.

Sistem kekebalan tubuh yang rusak ini disebabkan adanya infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus masuk ke dalam tubuh.

Menurut sejarahnya, peringatan Hari Aids pertama kali dicetuskan oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada bulan Agustus 1987.

Baca Juga: Gamer Mobile Wajib Tahu! Ini Tips Ampuh Agar Ponsel Tetap Awet dan Tidak Cepat Rusak Saat Dipakai Bermain

James W. Bunn dan Thomas Netter adalah petugas informasi pubik dari Program Global AIDS WHO yang bertugas di Genewa, Swiss.

James W. Bunn dan Thomas Netter menyampaikan gagasannya tentang peringatan hari AIDS setiap tahun kepada Direktur Program Global AIDS, Dr. Jonathan Mann

Selanjutnya Dr. Jonathan Mann menyetujuinya dan memberikan rekomendasi bahwa peringatan ini dapat dilakukan pada 1 Desember 1988.

Dasar alasan pemilihan tanggal 1 Desember 1988 ini karena ada waktu berselang setelah Pemilu yang diadakan di Amerika Serikat saat itu.

Baca Juga: 11 Tanda Kehamilan Selain Telat Haid, Calon Mama Muda Harus Tahu!

Ada alasan lain dalam memilih tanggal 1 Desember itu karena bertepatan sebelum hari libur Natal dan Tahun baru.

Khusus pada pelayanan AIDS yang selama ini tidak terjangkau dengan fasilitas pelayanan kesehatan AIDS menyebabkan ketimpangan penderita AIDS. 

Walaupun sudah banyak sekali gebrakan kegiatan dan aktivitas global selama dekade 2020, namun target masih belum dapat dicapai. 

Permasalahan global seperti disparitas, perpecahan, serta mengabaikan hak asasi manusia menjadikan HIV tetap menjadi krisis kesehatan dunia. 

Sikap yang demikian itu memperburuk kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan memadai bagi penderita HIV seluruh dunia. 

Baca Juga: Ingin Belajar Make Up? Ini Rekomendasi Beauty Vlogger yang Dapat Diikuti

Sehingga dengan memanfaatkan momentum peringatan hari AIDS sedunia ini WHO menyerukan pada seluruh pemimpin dunia untuk fokus pada pemberian layanan kesehatan menjangkau daerah-daerah tertinggal. 

Dengan menjangkau daerah dan orang tertinggal ini, dapat mempersempit ketimpangan pelayanan kesehatan secara global. 

Pandemi Covid 19 mengganggu layanan penting di berbagai tempat di seluruh dunia, misalnya penundaan pengiriman obat-obatan dan komoditas kesehatan lainnya yang harus dipatuhi semua negara di dunia. 

Pandemi Covid 19 juga mengharuskan perubahan layanan prioritas kesehatan di seluruh dunia.

Baca Juga: Tema Hari AIDS Sedunia: Akhiri Ketimpangan Akhiri AIDS 

Terjadi sangat banyak pembatasan perjalanan berpengaruh langsung pada kelangsungan pelayanan HIV yang ujungnya memperlebar ketimpangan pelayanan HIV tiap daerah. 

Untuk mengatasi dampak buruk ini, sejak awal pandemi yang lalu WHO telah mengeluarkan pedoman mempertahankan mempertahankan layanan kesehatan esensial.

Layanan tersebut meliputi langkah-langkah khusus seperti pemberian obat antiretroviral (ARV) multi-bulan (MMD) kepada mereka yang stabil secara klinis.

Dengan melakukan pengobatan disertai pemberian dosis yang dibawa pulang berupa obat terapi substitusi opiat (OST) bagi orang yang menyuntikkan narkoba.

Sehingga dari langkah darurat WHO tersebut memudahkan negara-negara di kawasan layanan HIV efektif Asia Tenggara ( SEAR ) cepat bekerja.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: WHO.Int


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah