Biografi Lengkap Mohammad Yamin, Sastrawan sekaligus Pahlawan Nasional yang Jadi Pelopor Sumpah Pemuda

- 27 Oktober 2022, 19:47 WIB
Biografi Mohammad Yamin
Biografi Mohammad Yamin /Tangkapan layar kanal YouTube Nabil Mutawakkil Qisthi

MALANG TERKINI – Tepat pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang ke-94.

Memperingati Hari Sumpah Pemuda tentunya akan dikenang bersama para pelopor, seperti Mohammad Yamin.

Mohammad Yamin merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang memprakarsai peristiwa sumpah pemuda.

Baca Juga: Biografi Mohammad Yamin, Pahlawan Nasional Indonesia Pelopor Sumpah Pemuda

Bahkan dalam rapat pertama kongres pemuda yang digelar di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, ia menyampaikan pendapatnya tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurut Mohammad Yamin, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Memiliki gelar profesor, Mohammad Yamin merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, sekaligus ahli hukum.

Terkenal sebagai sastrawan perintis puisi modern Indonesia, ia pernah menciptakan salah satu puisi berjudul ‘Tanah Air’.

Baca Juga: Makna, Sejarah, dan Isi Sumpah Pemuda 28 Oktober yang Perlu Diketahui

Puisi ‘Tanah Air’ ini merupakan puisi pertama yang diterbitkan di Jurnal Jong Sumatra dengan masih menggunakan bahasa Melayu.

Tak hanya itu, tepat pada tanggal 28 Oktober 1928, Yamin juga menciptakan puisi keduanya yang berjudul ‘Tumpah Darahku’ sebagai bentuk penghormatan terhadap satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia yang tunggal atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Dalam berbagai karyanya, Yamin banyak menggunakan bentuk sonata. Bentuk tersebut merupakan hasil pinjamannya dari literature Belanda.

Meski banyak melakukan berbagai eksperimen bahasa, ia tetap lebih menepati norma-norma klasik bahasa Melayu.

Selain puisi, ia juga banyak menerbitkan drama, esai, dan novel-novel sejarah.

Baca Juga: 28 Oktober 2022 dalam Kalender Islam (Hijriyah)

Awal tahun 1930-an, Yamin bersama Liem Koen Hian, Sanusi Pane, dan Amir Syafruddin aktif sebagai jurnalis dan bergabung dengan dewan direksi surat kabar Panorama.

Berbekal pengalaman, pada tahun 1936, Yamin, Liem, Pane, dan Syafruddin sepakat membentuk surat kabar lainnya yang dinamai Kebangoenan.

Selain sebagai sastrawan, ia juga terjun dalam dunia politik yang dimulai saat masih menjadi mahasiswa di Jakarta.

Saat itu, Yamin bergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond hingga akhirnya menjadi penyusun ikrar Sumpah Pemuda yang kemudian dibaca pada Kongres Pemuda II.

Dalam ikrar tersebut, Yamin mendesak agar bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa.

Setelah mendapatkan gelar sarjana hukum pada tahun 1932, Mohammad Yamin bekerja dalam bidang tersebut di Jakarta hingga tahun 1942.

Baca Juga: Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Yasin Arab, Latin, dan Artinya

Di tahun yang sama, ia tercatat sebagai anggota Partindo. Namun setelah Partindo bubar ia bersama Adnan Kapau Gani dan Amir Syafruddin mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) dengan tujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap ide-ide nasionalis dengan mengorganisir rakyat.

Pada tahun 1939 Yamin bergabung menjadi anggota Volksraad.

Lalu pada tahun 1942-1945, ia bertugas di Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang merupakan organisasi nasionalis dukungan pemerintah Jepang.

Di akhir tugasnya pada tahun 1945, Mohammad Yamin menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan kerap menyuarakan hak asasi manusia agar dimasukkan dalam konstitusi negara.

Lalu pada tahun 1950, ia menjabat sebagai anggota DPR.

Tak hanya itu, Yamin juga beberapa mendapatkan jabatan seperti menjadi anggota menteri kehakiman (1951-1952), Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953-1955).

Baca Juga: Puisi Hari Sumpah Pemuda Tiga Bait: Rayakan HSP Ke-94 2022 dengan Penuh Semangat dan Percaya Diri!

Ia juga menjadi Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960), Ketua Dewan Perancang Nasional (1962), dan Ketua Dewan Pengawas IKBN (1961-1962).

Yamin juga pernah mendirikan beberapa universitas untuk mendukung mutu pendidikan di Indonesia.

Beberapa universitas yang didirikannya adalah Universitas Andalas dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Pada tahun 1937, Mohammad Yamin secara resmi menikah dengan Raden Ajeng Siti Sundari yang merupakan putri bangsawan Kadilangu, Demak, Jawa Tengah dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang dinamai Dang Rahadian Sinayangsih Yamin.

Lahir pada 24 Agustus 1903, Pahlawan Nasional Indonesia ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 17 Oktober 1962 tepat di usianya yang ke-59 tahun.

Yamin wafat saat masih menjabat sebagai Menteri Penerangan.

Ia kemudian dimakamkan di Desa Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.

Baca Juga: Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa: Isi Orisinil Sumpah Pemuda dan Sejarahnya

Lalu seperti apa sosok Pahlawan Nasional Indonesia yang menjadi pelopor Sumpah Pemuda ini? Simak profil dan biodata lengkap Mohammad Yamin berikut ini.

Nama Lengkap: Mohammad Yamin

Nama Panggilan: Yamin

Tempat, Tanggal Lahir: Sawahlunto, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903

Tanggal Wafat: 17 Oktober 1962

Agama: Islam

Kewarganegaraan: Indonesia

Profesi: Sastrawan, Sejarawan, Budayawan, Politikus, Ahli Hukum

Riwayat Pendidikan:

- Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang
- Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta
- Rechtshogeschool te Batavia
- Universitas Indonesia

Nama Orang Tua: Tuanku Oesman Gelar Baginda Khatib (Ayah), Siti Saadah (Ibu)

Nama Istri: Raden Ajeng SIti Sundari

Nama Anak: Dang Rahadian Sinayangsih Yamin

Karya:

Puisi: Indonesia, Tanah Air, Tumpah Darahku
Drama: Ken Arok dan Ken Dedes, Kalau Dewa Tara Sudah Berkata
Sejarah: Gadjah Mada, Sejarah Pangeran Diponegoro
Terjemahan: Julius Caesar karya Shakespeare. Menantikan Surat dari Raja, Di Dalam dan di Luar Lingkungan Rumah Tangga, Tan Malaka

Jabatan:

- Anggota DPR (1950p
- Menteri Kehakiman (1951)
- Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953-1955)
- Ketua Dewan Perancangan Nasional (1958-1963)
- Menteri Sosial dan Kebudayaan (1959-1960)
- Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961-1962)
- Menteri Penerangan (1962-1963)

Itu dia biografi lengkap Mohammad Yamin yang merupakan seorang sastrawan puisi modern Indonesia sekaligus pelopor Sumpah Pemuda. ***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x