Network
MALANG TERKINI – Panglima TNI, Jendral TNI Andika Perkasa akan segera memasuki masa pensiunnya sebagai prajurit pada Desember 2022 ini.
Jenderal Andika Perkasa akan memasuki usia 58 tahun pada 21 Desember mendatang dan ini juga merupakan berakhirnya masa jabatannya sebagai Panglima TNI.
Dengan berakhirnya Jabatan Panglima TNI, tentunya akan ada penggantinya yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Ada 3 calon terkuat yang sangat kompeten untuk menggantikannya.
Baca Juga: Profil Laksamana Yudo Margono, Digadang-gadang jadi Kandidat Panglima TNI, Ini Biodata Lengkapnya
Ramainya publik membicarakan terkait 3 calon terkuat tersebut, tentunya semakin banyak masyarakat yang mencari profil ketiga calon tersebut.
Adapun 3 calon terkuat pengganti Jendral Andika Perkasa yaitu yang pertama adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Yang kedua yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana TNI Yudo Margono dan yang terakhir ialah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Fadjar Prasetya.
Berikut adalah profil 3 calon terkuat pengganti Jenderal Andika Perkasa yang berasal dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
1. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Jenderal TNI Dudung Abdurachman lahir di Bandung pada 19 November 1965. Pria 56 tahun ini memulai karir militernya sejak lulus dari Akademi Militer 1988 dari cabang Infanteri atau Pertempuran Darat Jarak Dekat.
Pria asli Bandung ini menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah atasnya di Bandung. Saat bersekolah ia juga bekerja sebagai seorang loper koran dan penjual kue klepon.
Ia pernah bersekolah di SDN Patrakomala Kota Bandung dan lulus tahun 1979. Lalu Dudung melanjutkan studinya di SMP Persit Kota Bandung, lulus tahun 1982.
Alumni SMA Negeri 9 Bandung tahun 1985 ini kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mendaftar di Akademi Militer Magelang.
Pendidikan militer lainnya yang pernah ayah tiga anak ini jalani yaitu Sesarcabif, Diklapa-I, Dik PARA, Diklapa-II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhannas.
Sebagian besar karier militernya berada di lingkup TNI AD. Jabatan pertama yang ia jalankan yaitu Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989-1992) ketika berpangkat Letnan Dua (Letda).
Saat menjadi perwira muda, Suami dari Rahma Setyaningsih ini lebih banyak bergabung di Rayon Infanteri (Yonif) 744/ Satya Bhakti Wirottama.
Sebelum menjadi Kepala Staf TNI AD, jabatan terakhirnya adalah Pangkostrad alias Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan pangkatnya sebagai Letnan Jendral (Letjen).
Bahkan ketika masih berpangkat bintang dua alias Mayor Jendral, Dudung pernah diberikan tanggung jawab dua jabatan strategis.
Jabatan pertama yaitu pada 2008 hingga 2020 sebagai Gubernur Akmil dan di tahun 2020 hingga 2021 menjadi Panglima Kodam (Pangdam) Jaya.
Lalu saat berpangkat brigadir jendral, Anak dari pasangan Nasuha dan Nasyati ini pernah menjadi Wakil Gubernur Akmil (2015-2016), lalu Staf Khusus KASAD (2016-2017), hingga yang terakhir Waaster KASAD (2017-2018).
Jendral TNI Dudung Abdurachman memiliki dua anak perempuan dan satu anak laki-laki bernama drg. Nadine Aqmarina Setyaningsih, dr. Nina Bonita Hasanah dan Pratar Muhammad Akbar Abdurachman.
2. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana TNI Yudo Margono
Laksamana TNI Yudo Margono ini lahir di Madiun, Jawa Timur pada 26 November 1965. Ia merupakan anak seorang petani.
Pria 56 tahun ini merupakan alumni SDN 02 garon dan SMA Negeri 1 Mejayan. Lalu ia juga pernah berkuliah di Universitas Krisnadwipayana.
Pendidikan militer yang pernah dijalani yaitu Akademi Angkatan Laut (1988 A), Kursus Korbantem (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993), Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998), Seskoal A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011), dan Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014).
Karir militernya dimulai sejak 1988 hingga saat ini. Jabatan pertama dalam karir militer Angkatan Laut yaitu menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988).
Yudo juga pernah menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara, lalu menjadi komandan beberapa KRI seperti Pandrong 801, Sutanto 877, dan Ahmad Yani 351.
Suami dari AKBP Veronica Yulis Prihayati ini juga pernah menjadi Komandan diantaranya Lanal Tual (2004-2008), Sorong (2008-2010), Satkat Koarmatim (2010—2011), Satkor Koarmatim (2011—2012), dan Kolat Koarmabar (2012-2014).
Baca Juga: Biodata Kim Hye Soo Pemeran Ratu Im Hwa Ryeong dalam Under The Queen Umbrella, Ini Profil Lengkapnya
Yudo juga pernah menjadi Paban II Opslat Sopsal (2014—2015), Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016), dan Kepala Staf Koarmabar (2016—2017).
Jabatan terakhir sebelum menjadi KSAL adalah terpilih sebagai Pangkogabwilhan I (2019—2020). Sebelumnya, Yudo juga beberapa kali menjadi Panglima sejak 2017 hingga 2019.
Diantaranya menjadi Pangkolinlamil (2017—2018), Pangkoarmabar (2018), dan Pangkoarmada I (2018—2019).
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono telah memiliki tiga anak yaitu Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.
Baca Juga: Profil dan Biodata Alfredo Talavera, Kiper Meksiko Pemain Tertua Piala Dunia 2022 Qatar
3. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ini lahir di Jakarta pada 9 April 1966, Ia merupakan alumni SMA Negeri III Teladan Jakarta.
Setelah lulus menengah atas, Fadjar melanjutkan ke Akademi Angkatan Udara dan lulus tahun 1988.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengawali karier sebagai penerbang tempur Pesawat A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin sejak 1990 hingga 1995.
Baca Juga: Profil 5 Pemain Populer Timnas Prancis yang Siap Berlaga di Piala Dunia FIFA Qatar 2022
kemudian sejak 1995, Pria 56 tahun ini mendapat tugas menjadi perwira penerbang dan menerbangkan pesawat VIP jenis B-737 dan F-28 yang terletak di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma.
Selain itu, Ia juga diberikan tanggung jawab menjadi Komandan Skuadron Udara 17 dan juga menerbangkan Boeing 737-200.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga sempat diminta menjadi Atase Pertahanan Udara di Malaysia.
Karir selanjutnya yaitu, ia dipercaya menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.
Baca Juga: Biodata dan Profil Lengkap Zulfa Maharani, Pemeran Sosok Zahra dalam Film Horor Qorin
Tahun 2016, Jabatannya diganti menjadi komandan Lanud Halim Perdanakusuma yang menggantikan pendahulunya.
Kemudian 2018, Fadjar diangkat menjadi Panglima Komando Operasi TNI AU I (Pangkoopsau I). Saat menjabat, ia dianggap sukses dalam sejumlah tugas operasi.
Tugas operasi yang pernah dilaksanakannya yaitu Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, hingga latihan Jalak Sakti.
Baca Juga: Profil Budi Dalton, Biodata Aktor Sekaligus Budayawan Sunda yang Viral: Keluarga, Perjalanan Karir
Dalam semua tugas operasi yang dijalankan, segalanya berlangsung aman dan lancar tanpa ada insiden sama sekali.
Selain itu, Fadjar juga pernah membawa Koopsau I dalam misi kemanusiaan yaitu Operasi TMC yang menangani kebakaran hutan dan lahan di Sumatra serta Kalimantan, penanggulangan gempa Palu dan evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.
Selain itu, Ia juga pernah menjalankan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga dengan mengadakan bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, dan pengobatan gratis lainnya, serta penyaluran paket sembako.
Jabatan terakhir sebelum menjadi KSAU adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II yang baru diresmikan dari 2019.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo diketahui sudah menikah dengan seorang wanita yang diketahui bernama Inong Fadjar Prasetyo.
Inilah profil dari tiga calon terkuat sebagai pengganti Jendral Andika Perkasa sebagai Panglima TNI selanjutnya. ***
