Tak hanya peluncuran aplikasinya saja, tapi Institut Asia Malang juga menggelar pameran produk hasil kerajinan para penerima manfaat program ini.
Penerima manfaat yang dimaksud yaitu para penyandang disabilitas UPT RSBD dan UPT RSBRW Pasuruan.
Ada berbagai macam produk yang dihasilkan seperti jilbab, sepatu, tas, dompet, selimut, bedcover, dan masih banyak lagi yang dipajang saat peluncuran aplikasi PELAWONS ini.
Seperti diutarakan oleh Founder PELAWONS, Endahing Noor Suryanti atau biasa disapa dengan Yanti yang sangat terbantu oleh uluran kreatif Kampus ASIA dalam membuat aplikasi ini.
“Ada Kampus ASIA Malang yang bersedia membantu mewujudkan aplikasi PELAWONS ini, karena tentunya membutuhkan dana yang cukup mahal untuk membuatnya,” ucap Yanti.
Ketua Pelaksana Matching Fund Kampus Asia Malang, Fransiska Sisilia Mukti, S.T., M.T. saat launching aplikasi PELAWONS menjelaskan bentuk kolaborasi yang telah ditempuhnya.
“melalui aplikasi PELAWONS ini kami dari Institut ASIA Malang telah berkolaborasi dengan komunitas Pelangi Nusantara Singhasari (PELANUSA) dan PT Inagata Persada membangun sebuah aplikasi yang mengusung konsep eknologi artifisial intelegent atau kecerdasan buatan yang membantu disabilitas dalam bentuk animasi bahasa isyarat,” jelas Fransiska.
Kegiatan Kedaireka oleh Institut Asia Malang