Aktivitas kegempaan terekam sebanyak delapan kali gempa letusan, satu kali gempa awan panas guguran sejak pukul 00.00 – 06.00 WIB.
Menurut Hendra, situasi tersebut menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," ungkapnya.
Baca Juga: Status Gunung Semeru Meningkat Jadi Level 4 atau Awas Usai Alami Erupsi, Ini Daerah yang Terdampak
Dari hasil pandang deformasi masih memperlihatkan adanya inflasi (peningkatan tekanan) yang berarti masih ada proses suplai magma masuk ke dalam kantong magma dan ke permukaan.
Sedangkan pemantauan area panas (hotspot), menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar area kawah.
Hal itu mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah gunung berapi Semeru.
Sebagai tambahan informasi, terdapat empat tingkatan untuk status gunung berapi, yaitu Normal (Level 1), Waspada (Level 2), Siaga (Level 3) dan Awas (Level 4).***