Ada juga thrifting yang dibuat untuk acara amal, jadi selain berbelanja, pembeli juga mendukung tujuan yang baik.
Kontra:
1. Pilihan dan Ukuran Terbatas
Salah satu kelemahan dari thrifting adalah pemilihannya yang terbatas, terutama dalam hal ukuran. Saat thrifting mungkin akan sulit untuk menemukan barang yang pas. Selain itu, karena barang bekas, barang tersebut mungkin sudah aus atau kondisinya kurang sempurna.
2. Memakan Waktu dan Membutuhkan Kesabaran
Salah satu kelemahan terbesar dari thrifting adalah dapat menghabiskan waktu. Karena harus mengunjungi beberapa toko untuk menemukan apa yang dicari, dan perlu meluangkan waktu untuk menyaring tiap-tiap rak di toko. Selain itu, karena pilihannya terbatas, mungkin diperlukan kesabaran untuk menemukan barang yang bagus.
Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis Thrift Shop? Perhatikan Hal Ini Terlebih Dahulu
3. Barang tidak memiliki garansi dan tidak ada kebijakan pengembalian
Arahan Presiden Joko Widodo mengenai pelarangan impor pakaian, sepatu, tas atau, barang bekas di Indonesia ini mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) dengan No. 40 tahun 2022 yaitu tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 18 tahun 2021, tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
Pemerintah berharap agar masyarakat Indonesia bangga menggunakan produk dalam negeri dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperkuat industri dalam negeri Indonesia.***