Network
MALANG TERKINI - Kota Surabaya telah mengambil langkah progresif dengan menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menciptakan produk pernak-pernik Piala Dunia U-17 2023.
Langkah ini diambil setelah Stadion Gelora Bung Tomo resmi dipilih sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan pertandingan.
Dalam upaya ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa melibatkan pelaku UMKM lokal akan membantu memperkenalkan produk-produk lokal kepada masyarakat dari berbagai daerah, termasuk dari luar kota maupun internasional, yang datang untuk menyaksikan ajang kejuaraan dunia di kelompok usia ini.
"Eri Cahyadi, yang akrab disapa Cak Eri, menyampaikan bahwa pelaku UMKM Surabaya kini telah dipanggil oleh Dinas Koperasi untuk mengkurasi hasil produksinya.
Tujuannya adalah memastikan standar kualitas dari produk pernak-pernik Piala Dunia U-17 agar lebih menarik minat pembeli saat dipasarkan.
Eri menegaskan bahwa para pelaku UMKM di Surabaya memiliki kesempatan untuk memanfaatkan even kejuaraan dunia ini sebagai platform pemasaran bagi produk-produk mereka.
Namun, ia menekankan bahwa ada proses kurasi yang harus dilalui. Produk-produk yang belum memenuhi standar kualitas akan diberikan bimbingan hingga mencapai tingkat yang diinginkan.
Selain itu, produk-produk pernak-pernik yang berhasil lolos tahap kurasi, seperti kaos dan boneka maskot turnamen, akan dipamerkan di Stadion Gelora Bung Tomo selama pertandingan Piala Dunia U-17.
Langkah ini diharapkan dapat memajukan sektor UMKM dalam skala lokal dan memberikan dampak positif berkelanjutan, sejalan dengan contoh sukses Surabaya Kriya Galeri.
"Sama seperti produk-produk UMKM di Surabaya Kriya Galeri yang harus melewati kurasi sebelum bisa dipajang, saat ini mereka telah berhasil meningkatkan omzet dengan luar biasa," kata Eri.
Dengan sinergi antara Pemerintah Kota Surabaya dan pelaku UMKM, harapannya adalah bahwa kolaborasi ini akan membawa manfaat berkelanjutan bagi komunitas UMKM di kota ini.
Piala Dunia U-17 2023 bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga kesempatan emas untuk mempromosikan keunikan dan keragaman produk lokal kepada dunia.***
