MALANG TERKINI – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo melakukan pertemuan dengan salah satu organisasi umat muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).
Pertemuan tersebut merupakan salah satu agenda lawatan Mike Pompeo ke Indonesia. Sebelum melakukan pertemuan dengan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Mike Pompeo bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menlu Retno Marsudi.
Mike Pompeo menyatakan bahwa AS dan Indonesia sama-sama memiliki komitmen yang sangat kuat terkait toleransi beragama, demokrasi dan juga tentang toleransi.
Baca Juga: Terkait Pernyataan Presiden Perancis, Menag: Kebebasan Berpendapat Tidak Boleh Melampaui Batas
Ia mengaku merasa terhormat karena bisa menyampaikan komitmen tersebut saat melakukan pertemuan dengan PBNU.
Seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com pada artikel berjudul “Bertemu dengan PBNU, Mike Pompeo: AS dan Indonesia Berkomitmen Terhadap Toleransi Beragama,” Mike Pompeo menegaskan jika NU merupakan organisasi muslim terbesar di dunia.
"AS dan Indonesia memegang komitmen yang sama soal toleransi beragama, demokrasi dan pluralisme. Saya merasa bangga bisa meyakinkan kembali pentingnya nilai-nilai ini di NU, organisasi muslim terbesar di Dunia," tulis Menlu AS Mike Pompeo, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam cuitan akun @SecPompeo pada Kamis 29 Oktober 2020.
The U.S. and Indonesia share a strong commitment to religious tolerance, democracy, and pluralism. I was honored to reaffirm the importance of these values today at @nahdlatululama, the world’s largest Muslim organization. pic.twitter.com/63L9salo3o— Secretary Pompeo (@SecPompeo) October 29, 2020
Untuk diketahui, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, dalam pertemuan Menlu AS Mike Pompeo bersama dengan PBNU di Jakarta, pada 29 Oktober 2020.