Lirik dan Arti Syair Cublak Cublak Suweng: Makna Filosofi Lagu Daerah Jawa Tengah

- 11 Januari 2023, 09:03 WIB
Ilustrasi: makna filosofi arti lirik syair Cublak-Cublak Suweng, lagu daerah Jawa Tengah/
Ilustrasi: makna filosofi arti lirik syair Cublak-Cublak Suweng, lagu daerah Jawa Tengah/ /pixabay.com/barbara

Bahkan diibaratkan dengan kata "Gudhel" atau orang-orang bodoh yang mencari harta itu dengan nafsu yang tinggi, penuh ego, hingga akhirnya korupsi dan serakah hanya untuk mengejar harta dunia agar menemukan kebahagiaan sejati.

Makna lirik berikutnya "Pak empong lera lere" atau artinya "Bapak ompong yang menggeleng-gelengkan kepalanya", filosofinya yakni orang-orang bodoh di baik sebelumnya seperti orang tua sudah ompong yang kebingungan.

Walaupun memiliki harta yang melimpah, namun ternyata semua adalah harta palsu, bukan harta sejati atau kebahagiaan sejati yang dicari selama ini.

Baca Juga: Lirik Lagu Indonesia Raya dalam 3 Stanza Karya WR Soepratman, Sejarah di Balik Lagu Nasional

Lalu mereka kebingungan sebab dikuasai oleh hawa nafsu keserakahan akan harta dari diri sendiri.

Lirik berikutnya berarti "Siapa yang tertawa dia yang menyembunyikan", filosofinya siapa saja yang bijaksana, dia yang akan menemukan harta sejati atau kebahagiaan sejati itu.

Digambarkan dengan orang yang tersenyum sumeleh atau iklhas dalam menjalani kehidupan, meskipun berada dilingkungan orang-orang yang serakah.

Selanjutnya bait "Sir sir, pong dhele kopong" yang memiliki arti Hati nurani, kedelai kosong tidak ada isinya. Maksud filosofinya bahwa untuk mencapai pada tempat harta sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang-orang harus mampu melepaskan diri dari rasa cintanya pada harta benda yang bersifat duniawi.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Mengheningkan Cipta’, Lagu Nasional untuk Mengenang Jasa Para Pahlawan

Diibaratkan dengan mengosongkan hati dan diri menjadi rendah hati, namun tidak merendahkan sesama, dan menggunakan hati nurani dalam kehidupan.

Melalui hati nurani manusia akan lebih mudah menemukan harta sejati atau kebahagian sejati, dan tidak akan lupa dengan akhirat.

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x