Biodata dan Profil Moorissa Tjokro, Satu-Satunya Insinyur Perempuan WNI di Tesla

5 Januari 2021, 10:56 WIB
Moorissa Tjokro /diambil dari website www.moorissatjokro

MALANG TERKINI - Sosok perempuan Indonesia bernama Moorissa Tjokro lagi ramai jadi bahan perbincangan lantaran kiprahnya pada dunia otomotif. Sebab itulah biodata dan profil Moorissa Tjokro banyak dicari warganet.

Moorissa kini bekerja di perusahaan teknologi dan mobil listrik terkemuka, Tesla. Profesinya di Tesla tidak sembarangan, dia bekerja sebagai Autopilot Software Engineer atau insinyur perangkat lunak autopilot di kantor pusat Tesla.

Dikutip dari Instagram resmi Voice of America (VOA) Indonesia, Moorissa Tjokro bekerja sejak 2018 di Tesla Incorporation.

Baca Juga: Cara Mudah Amankan Data Ponsel Sebelum Dijual

Ia adalah satu dari enam insinyur perempuan di bidang software autopilot dari 110 insinyur di bidang ini, dalam lingkungan Tesla.

Moorissa mengaku ini adalah pekerjaan yang paling sulit selama ia berkecimpung di dunia engineer. Tak hanya menguras pikiran, Moorissa mengaku bekerja paling tidak 60 jam hingga 70 jam selama sepekan menjadi hal biasa.

Perempuan kelahiran 1994 yang kini berusia 26 tahun ini secara langsung diajak oleh Tesla untuk bekerja di perusahaan mereka.

Dia mengaku tidak pernah melamar atau apply untuk bekerja di perusahaan otomotif tersebut.

Tahun 2011, saat baru berusia 16 tahun, Moorissa mendapat beasiswa Wilson and Shannon Technology untuk kuliah di Seattle Central College.

Pada waktu itu ia tidak bisa langsung kuliah di institusi besar atau universitas di Amerika, yang memiliki persyaratan umur minimal 18 tahun.

Baca Juga: Harus Ditiru, Ini Kebiasaan Akhir Pekan yang Dilakukan Orang-Orang Sukses Dunia

Tahun 2012, Moorissa yang telah memegang gelar Associate Degree atau D3 di bidang sains, lalu melanjutkan kuliah S1 jurusan Teknik Industri dan Statistik, di Georgia Institute of Technology di Atlanta.

Tidak hanya itu, ia pun menjadi salah satu lulusan termuda di kampus, di umurnya yang baru 19 tahun, dengan predikat Summa Cum Laude.

Selain pintar, ia juga memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Hal ini dibuktikan dari sederet pengalaman relawan kemanusiaan di profil LinkedIn dan webiste pribadinya (moorissatjokro.com).

Sejak tahun 2011 hingga kini, ia menjadi advokat humanitarian dan SDG untuk PBB. Selain itu, ia juga menjadi relawan untuk mengajar ilmu soal data science di berbagai negara seperti Brazil hingga Afrika Selatan.

Baca Juga: Aplikasi Telegram akan Tayangkan Iklan Mulai Tahun 2021

Itulah biodata dan profil Moorissa Tjokro yang sangat menginspirasi.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler