Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 207, Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh Fabel ‘Semua Istimewa’

20 Januari 2022, 13:00 WIB
ILUSTRASI: Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 halaman 207, menentukan tokoh dan watak tokoh fabel ‘Semua Istimewa’ /Pexels/Andrea Piacquadio

MALANG TERKINI – Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 halaman 207 tentang menentukan tokoh dan watak tokoh dalam fabel.

Tokoh adalah orang atau hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).

Sedangkan watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar dan narasi penulis terhadap tokoh.

Baca Juga: Identifikasi Nilai dalam Novel ‘Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil’ Karya Remy Sylado

Pada tugas halaman 207, adik-adik diminta untuk menentukan tokoh dan watak tokoh pada fabel “Semua Istimewa”.

Diharapkan adik-adik dapat mengerjakan dengan mandiri, kemudian dikoreksi orang tua dengan menggunakan artikel kunci jawaban berikut.

Kunci jawaban ini telah diverifikasi dan disetujui oleh Gilang Rafiqa Sari, S.Pd, alumni Universitas Negeri Malang.

Baca Juga: Kerjasama Antar Umat Beragama Untuk Mewujudkan Kerukunan dan Mencerminkan Persatuan Indonesia

Alternatif Jawaban:

Untuk menjawab soal-soal ini, diharapkan adik-adik telah membaca fabel “Semua Istimewa” halaman 205 dan 206.

1. Menentukan tokoh dan watak tokoh

Bagaimana watak tokoh dalam fabel di atas?

1. Ulu: sombong dan gemar mengejek kawannya.

“Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu.” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini!”.

“Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini...”.

“Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut? Atau memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan”

2. Ikan: sabar

“Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?”

3. Semut: sabar dan menerima keadaan

“Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh”.

4. Burung: tegas dan bijaksana

“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa”.
Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang ku maksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bisa bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!”

a) Apa latar fabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah menjadi rumah atau sekolah?
Latar dari fabel ini adalah di pinggiran kolam saat sore hari.
Dapat diubah dengan latar rumah atau sekolah, asal memiliki unsur sungai atau kolam, dan pohon.

b) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel di atas?
Kita tidak boleh menyombongkan diri, karena setiap makhluk ciptaan Tuhan adalah istimewa yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

2. Menentukan rangkaian peristiwa

Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

a) Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel!
Untuk poin soal ini, anak-anak menulis kembali cerita dengan ringkas dan singkat.

1. Awalnya Ulu berdiri di pinggir kolam.

2. Tiba-tiba langit sangat gelap dan turun hujan.

3. Lalu ia bertemu dengan semut dan mengejeknya, Ulu menganggap Semut tidak suka dengan hujan.

4. Selanjutnya Ulu bertemu Ikan dan mengejeknya karena Ulu menganggap Ikan tak bisa menikmati hujan.

5. Kemudian Ulu bertemu Burung yang sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu juga mengejek Burung, menganggap Burung sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. Burung pun menegur Ulu agar tidak sombong dan merendahkan kawannya.

6. Akhirnya Ulu sadar akan kesalahannya, meminta maaf dan kembali berteman.

b) Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya?
Ulu merasa hanya dirinya yang bisa menikmati hujan dengan bebas.

c) Ceritakan proses Ulu menyadari kesalahannya!

Setelah Ulu mengejek Semut dan Ikan, ia juga mengejek Burung. Tetapi burung menanggapi ejekan tersebut dengan bijak. Burung menegur Ulu agar tidak sombong dan merendahkan makhluk lain. Hingga Ulu pun sadar akan kesalahannya.

d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!

- Ulu berwatak sombong, tetapi mau memperbaiki diri.
- Ikan berwatak sabar dan tidak terpancing emosi.
- Semut berwatak sabar dan tidak terpancing emosi.
- Burung berwatak tegas dan bijaksana

Demikianlah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 207.

Artikel ini diharapkan dapat membantu orang tua saat mendampingi anak-anak dalam mengerjakan tugasnya. Semoga mudah dipahami dan bermanfaat.

Disclaimer:

1) Konten ini dibuat untuk membantu orang tua membimbing anak dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban dan bukan hanya hasil akhir.
2) Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua dapat mengeksplorasi jawaban lebih baik.
3) Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler