Lima Fakta Bulan, Satelit Alami Pendamping Bumi

- 26 Oktober 2021, 22:21 WIB
Fakta-fakta tentang Bulan, benda angkasa yang mendampingi Bumi mengorbit Matahari.
Fakta-fakta tentang Bulan, benda angkasa yang mendampingi Bumi mengorbit Matahari. /Pixabay/susan-lu4esm

 

MALANG TERKINI – Planet Bumi memiliki satu satelit alami yang bernama Bulan.

Satelit alami merupakan benda angkasa nonplanet yang mengorbit suatu planet serta mengikutinya mengorbit Matahari.

Planet-planet lain dalam Tata Surya dapat memiliki bulan atau satelit alami sendiri. Beberapa planet memiliki lebih dari satu satelit alami.

Baca Juga: 6 Fakta Pluto, Planet Kerdil di Ujung Tata Surya

Dilansir laman NASA Science, berikut adalah fakta lain dari Bulan sebagai satelit alami Bumi:

1. Bulan Merupakan Salah Satu Satelit Alami Terbesar di Tata Surya

Dalam Tata Surya, terdapat lebih dari 200 bulan atau satelit alami yang tersebar di berbagai planet.

Bulan adalah satelit alami terbesar kelima di Tata Surya, dengan diameter sepanjang sekitar 3475 kilometer.

Baca Juga: Biodata dan Profil Shinichiro Sano Tokyo Revengers: Kakak Mikey, Pendiri Serta Pemimpin Geng Black Dragon

2. Memiliki Periode Rotasi dan Revolusi yang Sama

Bulan dan Bumi berotasi dan berevolusi dengan sangat teratur. Periode rotasi maupun revolusi pada Bulan sendiri adalah persis sama, yakni 27,3 hari.

Itu juga yang menjadi sebab mengapa wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama.

Sisi gelap Bulan baru nampak dan diketahui saat wahana angkasa Luna 3 milik Uni Soviet memotretnya pada tahun 1959.

Baca Juga: Cara Sehat Menurunkan Berat Badan untuk Para Pemula

3. Tempat Pertama di Luar Bumi yang Dipijak oleh Manusia

Bulan Juli 1969 menjadi waktu yang bersejarah, karena saat itu adalah pertama kalinya manusia berhasil mendarat ke tempat di luar Bumi.

Pendaratan itu dilakukan oleh awak Apollo 11 yang melakukan misi penelitian di Bulan. Tiga astronot Apollo 11 yang pertama menginjakkan kaki di Bulan adalah Neil Armstrong, Edwin Aldrin, dan Michael Collins.

Mereka membawa material tanah dan batuan Bulan seberat sekitar 382 kilogram kembali ke Bumi, yang masih dipelajari hingga kini

Baca Juga: 5 Fakta Kebucinan Kim Seon Ho menurut Dispatch, Ternyata Sampai Sebegitunya

4. Atmosfer Tipis, Permukaan Berbatu, Suhu Ekstrem

Bulan memiliki atmosfer tipis yang disebut eksosfer.

Eksosfer ini tidak dapat memberi perlindungan terhadap benturan meteoroid dan benda-benda angkasa.

Permukaan Bulan terdiri atas tanah berbatu dan penuh dengan kawah. Kawah-kawah Bulan tersebut terbentuk karena benturan oleh benda-benda angkasa.

Suhu permukaan Bulan dapat mencapai 127 derajat Celsius saat terpapar Matahari secara penuh.

Namun saat dalam gelap tanpa sinar Matahari, suhunya dapat turun jauh hinggal mencapai -173 derajat Celsius.

Baca Juga: Nonton Tokyo Revengers Live Action di Bioskop Indonesia Mulai 27 Oktober 2021, Cek Harga Tiket dan Jam Tayang

5. Banyak Dikunjungi Wahana Angkasa

Lebih dari 105 wahana angkasa nirawak telah diluncurkan untuk menjelajahi dan meneliti Bulan.

Hal tersebut menjadikan Bulan sebagai benda angkasa bukan planet dalam Tata Surya yang paling sering dikunjungi oleh manusia. 

Salah satu wahana angkasa tersebut adalah misi angkasa India Chandrayaan-1, yang menemukan adanya molekul-molekul hidroksil yang tersebar pada kutub Bulan. ***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: NASA Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x