MALANG TERKINI - Gurindam diklasifikasikan ke dalam jenis puisi lama, selain syair dan pantun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari salah satu jenis puisi lama ini adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Misalnya, baik-baik memilih kawan, salah-salah bisa jadi lawan.
Salah satu contoh gurindam yang terkenal adalah Gurindam 12 karya Raja Ali Haji yang ditulis pada pertengahan abad kesembilanbelas. Puisi lama tersebut terdiri dari duabelas pasal yang sarat nilai agama dan pesan moral.
Gurindam 12 karya Raja Ali Haji dianggap masih relevan dengan kehidupan zaman modern apabila ditafsir ulang. Irwan Jamaluddin (2007) dalam Mengisi Roh ke dalam Jasad Upaya Memaknai Pesan Ayat-ayat Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, membedah berbagai pesan moral dari gurindam tersebut.
Dalam pengantar buku disebutkan bahwa tujuan dari karya Raja Ali Haji adalah untuk mengenal diri sendiri dan Tuhan.
Perbedaan Gurindam Dengan Pantun dan Syair
Ada beberapa karakteristik gurindam yang membedakannya dengan pantun dan syair. Purnanto dkk (2017) dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas VII mengurai karakteristik dari tiga jenis puisi lama tersebut, seperti berikut ini:
Baca Juga: Terungkap Indentitas AP, Profil dan Biodata Ardhito Pramono yang Terseret Kasus Narkoba
a. Ciri- ciri gurindam: