Gurindam: Pengertian, Contoh, Pesan Moral, Tujuan, dan Perbedaannya dengan Pantun serta Syair

- 12 Januari 2022, 18:30 WIB
Apa pesan moral dari Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, dan sebutkan pengertian, contoh, tujuan, dan perbedaan puisi lama tersebut bila dibandingkan dengan pantun dan syair
Apa pesan moral dari Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, dan sebutkan pengertian, contoh, tujuan, dan perbedaan puisi lama tersebut bila dibandingkan dengan pantun dan syair /Pexels.com/Pavel Danilyuk

MALANG TERKINI - Gurindam diklasifikasikan ke dalam jenis puisi lama, selain syair dan pantun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari salah satu jenis puisi lama ini adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Misalnya, baik-baik memilih kawan, salah-salah bisa jadi lawan.

Salah satu contoh gurindam yang terkenal adalah Gurindam 12 karya Raja Ali Haji yang ditulis pada pertengahan abad kesembilanbelas. Puisi lama tersebut terdiri dari duabelas pasal yang sarat nilai agama dan pesan moral.

Gurindam 12 karya Raja Ali Haji dianggap masih relevan dengan kehidupan zaman modern apabila ditafsir ulang. Irwan Jamaluddin (2007) dalam Mengisi Roh ke dalam Jasad Upaya Memaknai Pesan Ayat-ayat Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, membedah berbagai pesan moral dari gurindam tersebut.

Baca Juga: Interaksi Sosial dan Lingkungan Alam yang Terdapat Pada Lahan Pertanian Padi, Kunci Jawaban Kelas 5 Hal 23

Dalam pengantar buku disebutkan bahwa tujuan dari karya Raja Ali Haji adalah untuk mengenal diri sendiri dan Tuhan. 

Perbedaan Gurindam Dengan Pantun dan Syair

Ada beberapa karakteristik gurindam yang membedakannya dengan pantun dan syair. Purnanto dkk (2017) dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas VII mengurai karakteristik dari tiga jenis puisi lama tersebut, seperti berikut ini:

Baca Juga: Terungkap Indentitas AP, Profil dan Biodata Ardhito Pramono yang Terseret Kasus Narkoba

a. Ciri- ciri gurindam: 

- Terdiri atas dua baris dalam sebait

- Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

- Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

- Merupakan satu kesatuan yang utuh.

- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

- Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)

- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Baca Juga: VIRAL TIKTOK! Lawakan Komeng Dibalas Serius Generasi Z

b. Ciri-ciri pantun: 

- Tiap bait terdiri atas empat baris (larik)

- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata

- Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b

- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran

- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Video Recap 2021, Bikin Keren Story Sosial Media Kamu

c. Ciri-ciri syair: 

- Setiap bait terdiri dari empat baris

- Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata

- Bersajak a-a-a-a

- Semua baris adalah isi

- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x