Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 167 Kegiatan 6.5, Bagian Struktur Teks Ulasan ‘Novel Atheis’

- 20 Januari 2022, 06:00 WIB
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 167 kegiatan 6.5, struktur teks ulasan ‘Novel Atheis’
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 167 kegiatan 6.5, struktur teks ulasan ‘Novel Atheis’ /Pexels/cottonbro

A. 1. Baca kembali teks ulasan untuk novel Atheis!
2. Secara berdiskusi, jelaskan bagian-bagian dari struktur teks tersebut secara jelas!

Alternatif Jawaban:

A. Struktur teks ulasan Novel Atheis dan penjelasannya

a. Identitas karya (mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku).
Judul: Atheis
Pengarang: Achdiat K. Minardja
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Terbit: 1949 (cetakan pertama)
Tebal halaman: 232 halaman

b. Orientasi (terdapat pada paragraf pertama, menjelaskan keberadaannya sebagai novel yang mendapat penghargaan sekaligus mendapat perhatian dari banyak kalangan).
Atheis merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke Bahasa Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974 dengan judul yang sama.

c. Sinopsis (berupa ringkasan singkat dari cerita)>
Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Yang dididik menjadi anak shaleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya yang merupakan pemeluk Islam fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO.
Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak berlangsung lama. Karena Rukmini disuruh orang tuanya untuk kembali ke Jakarta dan dipinang oleh saudagar kaya.

Kejadian ini membuat Hasan frustasi. Untuk menghilangkannya, ia mengikuti aliran tarekat yang dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi kehidupannya mulai berubah kala bertemu seorang janda yang memiliki pergaulan bebas, yakni Kartini. Dan ia jatuh hati pada perempuan ini, karena karakternya yang hampir sama dengan Rukmini.

Semenjak itu, Hasan juga bergaul dengan teman-teman Kartini dan mencoba menyadarkan mereka dengan memberikan ceramah-ceramah. Tanpa disadari, justru Hasan lah yang terkena pengaruh teman-temannya ini. Keyakinannya mulai goyah ketika ia dikenalkan dengan seseorang yang bernama Anwar, sosok yang tidak mempercayai Tuhan.

d. Analisis (berupa paparan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur).
Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Yakni kita harus pandai dalam bergaul dengan orang lain. Harus bisa memilih dan memilah kebaikan dan keburukan. Jangan sampai salah pergaulan yang menyebabkan kita tersesat, terlebih hingga mengingkari agama. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan. Ketika kita salah, kita harus meminta maaf dan bertaubat. Hendaknya kita juga mau menerima permintaan maaf dari orang lain. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang enggan memaafkan Hasan hingga akhir hayatnya. Kita harus menyadari bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Jika Tuhan Maha Pengampun, Pengasih, dan Penyayang, mengapa manusia enggan, apalagi demi memaafkan anak sendiri.

e. Evaluasi (paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya).
Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami. Sayangnya, novel ini sudah sangat langka dan sulit didapatkan.

Halaman:

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x