Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Melihat Fenomena Gerhana Bulan Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Dalam fenomena alam ini terjadi di belahan bumi utara pada tanggal 20 atau 21 Juni, sedangkan titik baliknya matahari terjadi pada musim dingin pada 21 atau 22 Desember.
Kejadian ini membuat belahan bumi selatan akan paling dekat dengan matahari sehingga siang akan lebih panjang daripada malam hari.
Di bulan Desember untuk belahan bumi utara oleh karena fenomena solstis merasakan siang akan lebih pendek dan malam terasa lebih panjang.
Baca Juga: Mengapa pada Malam dan Pagi Ini Terasa Dingin di Malang? Kenali Fenomena Bediding
Apakah fenomena solstis berbahaya bagi masyarakat di Indonesia?
Untuk tahun ini, fenomena solstis terjadi pada 21 Desember 2022 akan berpengaruh terhadap musim hujan di Indonesia.
Di saat fenomena solstis terjadi, matahari akan tampak seperti pemandangan gradual namun tidak membahayakan bagi masyarakat Indonesia.
Andi Pangerang menjelaskan bahwa terdapat 13 ibu kota provinsi di Indonesia yang tidak akan mengalami fenomena solstis ini.
Baca Juga: Fenomena Antariksa Langka pada Juni-Juli 2022, Salah Satunya Bulan Purnama Super
Disebutkan kota tersebut antara lain Tanjungpinang, Jambi, Pangkalpinang, Padang, Pekanbaru, Pontianak, Palangkaraya, , Sofifi, Manado, Samarinda, Palu, Gorontalo, dan Sorong.