MALANG TERKINI – Para ilmuwan merilis hasil pengamatan oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang menunjukkan detail baru tentang fitur-fitur di sekitar bintang bercahaya yang disebut Fomalhaut di galaksi Bima Sakti.
Adanya pengamatan terhadap sabuk di Fomalhaut ini, menurut ilmuwan, telah memberikan pandangan lengkap tentang struktur sistem luar tata surya kita.
Fomalhaut adalah salah satu bintang paling terang di langit malam kita, dan paling terang di konstelasi selatan Piscis Austrinus, yang terletak 25 tahun cahaya dari Bumi. Adapun satu tahun cahaya yakni jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun adalah sepanjang 9,5 triliun kilometer.
Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa Misterius China, Kembali ke Bumi Setelah 276 Hari
Satu sabuk puing ditemukan pada 1983
Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, para astronom pertama kali menemukan satu sabuk puing di sekitar Fomalhaut pada tahun 1983. Pengamatan pada teleskop James Webb menemukan sebanyak dua cincin tambahan yang lebih dekat ke bintang, cincin bagian dalam yang terlihat cerah dan cincin perantaranya yang tampak lebih sempit.
Ketiga sabuk atau cincin ini dihuni oleh benda-benda yang disebut planetesimal, beberapa di antaranya dianggap gabungan dari sisa awal sejarah sistem bintang ketika pertama kali membentuk planet, sementara yang lain berupa puing-puing seperti asteroid dan komet.
Fomalhaut 16 kali lebih terang dari matahari
Bintang Fomalhaut yang dikenal sebagai bintang paling terang di tata surya ini, diketahui memiliki tingkat 16 kali lebih terang dari matahari, selain itu hampir dua kali lebih masif.
Fomalhaut berumur sekitar 440 juta tahun, kurang dari sepersepuluh usia matahari, dan diperkirakan juga hampir setengah dari umurnya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Matahari Terbenam yang Dipilih Ungkap Karakter Paling Berharga Seseorang