Keutamaan Belajar bagi Seluruh Manusia, Nasehat untuk Para Penuntut Ilmu

7 Maret 2021, 09:55 WIB
Ilustrasi orang berdoa di bulan Rajab. /PIXABAY/darwisalwan

MALANG TERKINI – Semua orang muslim pasti tidak asing dengan ungkapan tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina.

Pernyataan itu adalah kiasan dari anjuran Nabi Muhammad SAW untuk mencari ilmu, meski jalan yang ditempuh sangatlah jauh dan sukar, tapi tetaplah berusaha.

Dikutip dari Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali “Siapa saja yang menempuh jalan mencari ilmu, maka Allah mudahkan kepadanya jalan menuju surga.”

Baca Juga: Keutamaan Ulama dan Penuntut Ilmu, Melebihi Para Ahli Ibadah

Ungkapan penggugah semangat agar seluruh manusia menuntut ilmu, digunakan untuk bekal menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat.

Dalam hadits riwayat Abu Dzar berbunyi “Menghadiri Majlis ilmu, lebih utama daripada mendirikan sholat seribu rakaat, mengunjungi seribu orang sakit dan berta’ziah seribu jenajah”

Menuntut ilmu tidaklah mudah, didalamnya akan bertemu bagian-bagian yang rumit, dan dibutuhkan waktu yang panjang untuk menguasai suatu bidang.

Disebutkan oleh Syekh Burhanuddin Az-Zarnuji dalam Kitabnya Ta’lim Al-Muta’allim bahwa Ali bin Abi Thalib berkata “Kamu tidak akan memperoleh ilmu kecuali telah memenuhi enam syarat, yaitu: kecerdasan, tekad bersungguh-sungguh, kesabaran, bekal atau biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.”

Meski Ali bin Abi Thalib menyebutkan syarat kecerdasan, namun bukan berarti sulit dalam mempelajari ilmu, orang dengan otak tumpul akan terasah seiring berusaha, kadang akal yang kurang lebih berhasil daripada orang cerdas tapi pemalas.

Baca Juga: 5 Perintah Allah yang Wajib Kita Ketahui!

Tekad dan keteguhan diperlukan ketika rasa bosan hadir ditengah jalan, dan kesabaran tidak hanya diperlukan dalam menuntut ilmu, bahkan semua perkara, pekerjaan apapun membutuhkan sifat sabar.

Pilihlah guru pembimbing yang berpengetahuan luas dan berpengalaman, namun ilmu tidak hanya dipelajari dari seorang guru, pengetahuan dapat diperoleh sendiri dari pengalaman dalam kehidupan.

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,(QS. An-Nahl [16]:43)

Setiap orang harus cinta dan percaya akan besarnya manfaat dari ilmu, hendaklah para pelajar menanamkan tujuan menuntut ilmu untuk mendapat keridhoaan Allah.

Ilmu yang diperoleh akan mengantarkan kehidupan yang baik bagi pemiliknya, memberi keselamatan dan kesejahteraan dalam setiap fase kehidupannya.

Baca Juga: 3 Kategori Penuntut Ilmu Berdasarkan Tujuannya Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani

Orang berilmu akan lebih mudah dalam menangani persoalan-persoalan kehidupan.

Diambil dari kitab Ihya’ Ulumuddin Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa memahami agama Allah (orang berilmu), akan dicukupkan oleh Allah kepentingannya dan diberikan rezeki diluar dugaannya.”

Dirawikan Ibnu Abdil Birri dari Ma’adz bersabda Nabi Muhammad SAW “Orang berilmu itu adalah kepercayaan Allah di bumi.”

Orang-orang berilmu dianalogikan sebagai lampu, dia mampu melewati jalan meski dalam kegelapan, bahkan mampu menerangi sekitarnya, membantu orang lain yang sedang tersesat karena gelapnya malam.

Baca Juga: Diperdaya Tipu Muslihat Setan, Waspada Akan Ilmu yang tidak Bermanfaat

Janganlah menuntut ilmu semata agar memperoleh kedudukan untuk berbangga diri, menarik simpati orang demi meraih keuntungan kekayaan materi.

Perilaku demikian adalah perbuatan yang dimurkai Allah, menjual ilmu hanya untuk kepentingan pribadi apalagi sebatas urusan duniawi. Karena itu adalah gambaran ilmu yang tidak bermanfaat.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Kitab Ihya’ Ulumuddin

Tags

Terkini

Terpopuler