Keutamaan Bulan Muharram Dan Menjalankan Ibadah Puasa Didalamnya

4 Agustus 2021, 13:09 WIB
Ilustrasi ibadah yang utama setelah Ramadhan. /Pixabay/Mario Vogelsteller

MALANG TERKINI – Mendekati bulan Muharram, umat muslim di seluruh dunia mulai bersiap dengan perayaan tahun baru dan ibadah puasa Asyura.

Antusiasme ini bersumber dari keyakinan akan keberkahan ibadah yang akan dilakukan.

Pasalnya bulan muharram menjanjikan syafaat dari Allah SWT terhadap yang mengupayakannya.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam, Ini Resep Sup Iga untuk Menu Buka Puasa Asyura 10 Muharram 1443 H

Sebagaimana dilansir dari NUonline, bulan Muharram adalah bulan yang disebut bulan Allah.

Menurut Syekh Jalaluddin As-Suyuthi, kelebihan bulan ini adalah pada namanya yang lebih islami dengan bulan-bulan Hijiriah yang lainnya.

Syekh Jalaluddin As-Suyuthi menutip pendapat Imam Al-Qurtubi yang menyebutkan bahwa Nama Muharram tidak pernah dipakai pada zaman Jahiliah.

Bulan ini juga disebut istimewa karena mengawali tahun hijiriah.

Dengan demikian, puasa bulan Muharram lebih utama dibandingkan bulan yang lainnya karena termasuk bulan istimewa setelah Ramadhan.

Baca Juga: Link Download Twibbon Hari Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H dan Cara Membuat Kartu Ucapan di Canva

Pernyataan ini dipertegas dengan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, dari sahabat Abu Hurairah RA, yang di syarahkan oleh Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dan berbunyi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya:

“Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, bulan Muharram,’” (HR. Muslim). Wallahu a’lam.

Penamaan Muharram bersasal dari Asma Allah yang diucapkan langsung oleh Allah ketika menyebut bulan Shafar Awwal pada bulan Jahiliah.

Sejatinya terdapat 4 bulan terhormat dalam kalender Hijiriah. Bulan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab.

Baca Juga: Sambut 1 Muharram 1443 H, Inilah 7 Sajian Khas Tahun Baru Islam di Berbagai Daerah

Pada bulan-bulan ini, dilarang keras berlaku zolim dan menumpahkan darah. Ke-4 bulan ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya, Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram.

Itulah (ketentuan) agama yang lurusjanganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu.

 Perangilah kaum musyrikin ini sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (Surat At-Taubah ayat 36).***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler