3 Tingkatan Puasa Asyura di Bulan Muharram

6 Agustus 2021, 14:58 WIB
ilustrasi: Pelaksanaan puasa Asyura ada tiga tingkatan /Pixabay/Mario Vogelsteller

MALANG TERKINI – Puasa Asyura adalah salah satu puasa sunnah di bulan Muharram, yakni puasa 10 Muharram.

Selain puasa hari Asyura, dalam beberapa riwayat disebutkan juga bahwa dianjurkan puasa 9 Muharram dan puasa 11 Muharram untuk menyelisihi puasanya orang Yahudi.

Para Ulama berbeda pendapat, tentang mana yang lebih baik terkait puasa di bulan Muharram.

Disebutkan Ibnul Qoyim dalam Kitab Zadul Ma’ad (2/76) dan diikuti Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (4/246). Bahwa pelaksanaan puasa Asyura ada tiga tingkatan.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam 2021, Inilah Hukum Puasa 1 Muharram 1443 H

Pertama melakukan puasa 3 hari tanggal 9 (Tasu’a), tanggal 10 (Asyura), dan tanggal 11.

“Lakukanlah puasa Asyura dan jangan sama dengan Yahudi, karena itu lakukanlah puasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya,” hadits riwayat Ahmad dan Baihaqi.

Kedua, tingkatan kedua puasa dua hari tanggal 9 dan 10 Muharram. Dasarnya adalah dari hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya:

“Jika Muharram tahun depan saya masih hidup, saya akan puasa tanggal 9,” hadits riwayat Ahmad, Muslim, dan yang lainnya.

Ketiga, puasa tanggal 10 saja, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan janji khusus yaitu kaffarah dosa setahun yang telah lewat.

Baca Juga: Niat Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram 1443 H Lengkap Terjemahan

Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan “Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu,” hadits riwayat Muslim.

Hukum puasa pada 11 Muharram, beberapa Ulama tidak sepakat dengan pembagian yang disebutkan oleh Ibnu Qoyim dan Ibnu Hajar. Untuk tingkatan kedua dan ketiga mereka sepakat, karena itu berdasarkan hadits shahih.

Sementara untuk tingkatan pertama, puasa selama tiga hari dimana ada anjuran khusus untuk puasa ditanggal 11 Muharram, Ulama berbeda pendapat.

Karena status hadits yang menganjurkan puasa 3 hari diragukan keshahihhannya. Untuk Hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, disanadnya terdapat perawi bernama Muhammad Bin Abdurrahman Bin Abi Laila.

Sementara beliau dinilai dhaif oleh para Ulama. Ad Dzahabi mengatakan tentang perawi ini, haditsnya bukan hujjah.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam, Ini Resep Sup Iga untuk Menu Buka Puasa Asyura 10 Muharram 1443 H

Sementara itu Ulama yang mendukung pendapatnya dianjurkan berpuasa tanggal 11 Muharram. Mereka berdalil dengan riwayat dari Ibnu Abbas, bahwa beliau melakukan puasa tiga hari ketika Muharram, di tanggal 9, 10, dan 11 Muharram (Tahdzib Al Atsar Ibn Jarir).

Hanya saja riwayat ini ternyata bertentangan dengan riwayat lain, dalam Mushannaf Abdurrazaq dan yang lainnya.

Dari Atha’ Bin Abi Rabah, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan “lakukanlah puasa di tanggal 9 dan 10, jangan sama dengan orang Yahudi,” hadits riwayat Abdurrazaq At Thahawi dan Sanadnya dishahihkan Syuaib Al Arnauth.

Oleh karena itu pendapat yang benar, tidak ada anjuran khusus untuk puasa tanggal 11 Muharram. Karena dalil yang menyebutkan hal ini statusnya lemah.

Meskipun boleh saja orang melaksanakan puasa di tanggal 11 Muharram, tapi tidak diyakini ada anjuran khusus dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Baca Juga: Jadwal Puasa Tasu’a dan Asyura tahun 2021: Keutamaan, Niat, dan Dalilnya

Sehingga puasa yang ada kaitannya dengan puasa Asyura hanya ada 2 tingkatan. Pertama, puasa dua hari tanggal 9 dan 10 Muharram. Kedua, puasa sehari tanggal 10 Muharram saja. Data diatas Dikutib dari akun YouTube Yufid.TV pada 7 September 2019, Demikian, Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler