MALANG TERKINI – Praktisi retrokognisi, Om Hao dari tim Kisah Tanah Jawa memberikan pandangan terkait kemelut Gunung Semeru dan ramalan Jayabaya tentang “Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua”.
Selain membahas kemelut letusan Gunung Semeru dan ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa yang akan terbelah menjadi dua, Om Hao juga membahas hal-hal lain yang berkaitan.
Sebagai praktisi retrokognisi, tentunya penafsiran Om Hao terhadap fenomena letusan Gunung Semeru akan berbeda dengan pandangan BMKG dan masyarakat kebanyakan.
Tetapi, sebelum masuk pada pembahasan dari sisi pandangan ajaran leluhur jaman dahulu, Om Hao tidak lupa memaparkan penjelasan dari segi fenomena alam.
Dikutip Malang Terkini dari video kanal YouTube Kisah Tanah Jawa berjudul “Menerka Kemelud Semeru” yang diunggah pada 11 Desember 2021, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Om Hao Diundang Denny Sumargo dan Ungkap Hal yang Belum Banyak Diketahui
Tentang Kemelut Gunung Semeru Menurut Pandangan Ajaran Leluhur Jawa
Bahwasanya letusan gunung termasuk di Semeru lekat kaitannya dengan fenomena susulan yang mungkin saja terjadi dalam beberapa waktu kedepan.
Menurut Om Hao, hal tersebut jika dilihat dari pandangan ajaran leluhur Tanah Jawa memang ada benarnya, mengingat adanya kepercayaan bahwa gunung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewi.
Ada juga konsep tanah dan air, dimana dua benda tersebut adalah sumber kehidupan bagi manusia. Gunung adalah perwujudan tanah, sedang air diwakili oleh laut.
Pada dua tempat tersebut (gunung dan laut) kemudian jika dilihat dari sudut pandang yang lain, entitas makhluk tak kasat mata tinggal.
Letusan gunung oleh leluhur disikapi secara positif, yakni pertanda bahwa sebuah peradaban baru akan lahir menyusul hancurnya peradaban lama.
Tentang Ramalan Jayabaya, Pulau Jawa Akan Terbelah Menjadi Dua
Menyikapi ramalan Jayabaya, Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua, menurut Om Hao tergantung dari sudut pandang mana kita mau melihat (multitafsir).
Jika diartikan secara non fisik, penafsirannya akan cenderung lebih luas. Bisa jadi itu adalah pola pikir, terbentuknya kubu, terpisahnya dua peradaban dan sebagainya.
Namun jika ditafsirkan secara fisik, Om Hao lebih memilih diam dan menjawab Wallahu A’lam. Karena menurut beliau, penafsiran-penafsiran seperti itu tidak boleh disampaikan secara gamblang.
Di akhir pembahasannya, Om Hao berpesan bahwa setiap bencana termasuk meletusnya Gunung Semeru lebih baik jika dipandang dari sudut yang positif.
Perbincangan selengkapnya tentang kemelut Gunung Semeru dan ramalan Jayabaya “Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua” bisa Anda simak di kanal YouTube tersebut.***