Renungan Harian Kristen: 3 Juni 2022 Motivasi yang Benar Dalam Beribadah

3 Juni 2022, 08:06 WIB
Renungan Harian Kristen: 3 Juni 2022 Motivasi Dalam Beribadah //pixabay/JamesNichols

 

MALANG TERKINI-Renungan harian Kristen, 3 Juni 2022 dengan tema Motivasi yang Benar Dalam Beribadah, dan nats pembimbing dari Matius 6:1-6.

Renungan pada hari ini akan membahas bagian dari khotbah Yesus di bukit yang mengenai motivasi yang benar dalam beribadah dan sikap apa yang perlu dibangun berdasarkan Matius 6:1-6.

Dalam bagian Firman Tuhan ini, Yesus mengkritisi sikap orang farisi dalam menjalankan ritual keagamaan mereka.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen 2 Juni 2022: Mengelola Waktu

Sebab mereka lebih menekankan kepada pelaksanaan ritual keagamaan tersebut tanpa disertai dengan motivasi yang benar dalam beribadah.

Sehingga dalam Matius 6:1 Yesus mengatakan ‘Jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka.’

Matius 6 ini, masih berkaitan erat dengan bagian sebelumnya (5:17-48) Walaupun sama-sama menyoroti kebenaran, tetapi penekanannya agak berbeda.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen: 1 Mei 2022 ‘Menerima Pengampunan’

Pada bagian sebelumnya Tuhan Yesus lebih melihat kebenaran dari sisi moral, seperti jangan membenci, jangan berzinah, jangan bersumpah, jangan memusuhi orang lain.

Sedangkan di bagian ini, Yesus lebih berbicara kebenaran dalam arah ritual (memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa, mengumpulkan).

Hubungan antara moral dan ritual harus saling mengikat dan tidak boleh saling meniadakan satu dengan yang lainnya.

Jangan sampai orang Kristen cenderung hanya mementingkan salah satu. Ada yang terlihat begitu saleh di gereja secara ritual akan tetapi menjadi ‘batu sandungan’ secara moral di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Cara Download Apk Stumble Guys Untuk PC atau Laptop Langsung Nikmati Keseruan Permainan

Sebaliknya ada juga yang berperilaku baik secara moral, namun sama sekali tidak bergairah terhadap kegiatan gerejawi.

Orang Kristen yang memahami kebenaran secara utuh, akan menjaga keseimbangan antara kebenaran moral dan pelaksanaan ritual keagamaan.

Sebab perbedaan diantara keduanya, hanya akan melahirkan sikap hidup yang Yesus tolak dan benci dari ahli taurat yakni kemunafikan.

Sehingga kemudian dalam Matius 6:1-6 ini merupakan perwujudan dari kebenaran secara moral yang dinyatakan dalam ritual keagamaan yang benar.

Dan Yesus tidak saja mengingatkan agar memiliki motivasi yang benar dalam beribadah, tetapi Ia juga memberi beberapa langkah praktis agar tidak menjadi orang yang munafik dan yang mencari pengakuan dalam ibadahnya.

Baca Juga: Cara Main Stumble Guys di PC tanpa Noxplayer, BlueStacks, dan Memuplay Lengkap dengan Link Download Gratis

1. Jangan memberi agar dipuji sebagai orang yang murah hati, Matius 6:2.
Dalam Matius 6:2-3, Yesus mengatakan: Jangan memberi didepan orang dengan tujuan mendapat pujian dan apa yang sudah dilakukan tangan kanan, tidak boleh diketahui oleh tangan kiri.

Yesus inginkan adalah mempraktekkan iman dengan melepaskan diri, dari kecenderungan untuk memperoleh pujian dan penghargaan orang lain atas kebajikan yang dilakukan

Dan melakukan kebajikan semata-mata demi mengasihi dan memuliakan Allah, sehingga tidak memiliki keinginan sedikitpun, untuk memperoleh pujian atas semua yang telah dilakukannya.

Sebab kesalehan dan kebajikan yang dilakukannya adalah spiritualitas yang sifatnya personal, sehingga ia merasa tidak pantas diketahui oleh publik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian 3 Juni 2022 Ada Huruf RAMBUI Menangkan HP Realme 8

2. Jangan berdoa agar dipuji sebagai orang saleh
Yesus mengkritisi orang Farisi dan para ahli Taurat yang suka berdoa dengan berdiri didepan umum agar terlihat sebagai orang yang saleh.

Sikap membangun spiritualitas yang palsu sangat dibenci oleh Yesus, sebab itu ia mengatakan ‘jangan seperti orang munafik’.

Dalam hal ini Yesus tidak mengatakan bahwa berdoa didepan umum adalah salah atau berdoa dengan kalimat yang panjang itu tidak bisa diterima.

Melainkan ia menolak sikap doa yang dibangun diatas motivasi yang tidak benar, yaitu ingin dilihat oleh orang sebagai pribadi yang saleh.

Demikian renungan harian Kristen pada hari ini, Yesus menginginkan agar memiliki motivasi yang benar dalam beribadah, yaitu bukan untuk dipuji, melainkan sebagai bentuk kasih kepada Allah.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler