4 Alasan Kenapa Harga Ayam Kampung Lebih Mahal daripada Ayam Broiler

8 Maret 2023, 20:27 WIB
Ilustrasi: Alasan harga ayam kampung lebih mahal dibanding ayam broiler /pexels.com/@kevin-malik

MALANG TERKINI - Harga menjadi patokan ketika kita sedang membeli sesuatu, seperti halnya bahan pokok, bahan yang dijadikan kebutuhan masyarakat sehari – hari. Salah satu contoh bahan pokok yang sering dibutuhkan yaitu daging.

Daging memiliki dua jenis yaitu ada daging sapi dan daging ayam. Jenis dari daging ayam pun ada dua yaitu daging ayam kampung dan daging ayam broiler.

Dari segi ukuran daging ayam kampung berukuran lebih kecil dibandingkan ayam broiler yang lebih berisi.

Baca Juga: Resep Opor Ayam Spesial untuk Merayakan Lebaran 2023 dari Chef Devina Hermawan

Umumnya harga daging ayam kampung lebih mahal dibandingkan daging ayam broiler, apalagi mendekati bulan ramadhan hingga lebaran. Harga daging ayam bisa mengingkat drastis.

Tetapi mengapa harga daging ayam kampung lebih mahal dibanding daging ayam broiler, padahal banyak orang beranggapan tekstur daging ayam kampung lebih alot dibandingkan ayam broiler.

Sebagaimana dikutip oleh MalangTerkini.com dalam postingan yang diunggah akun Instagram @mentikorganik pada 15 Februari 2023. Membagikan alasan mengapa harga ayam kampung lebih mahal.

1. Pakan lebih banyak

Baca Juga: Kronologi Crazy Rich Surabaya, Wahyu Kenzo Diamankan Polisi Diduga Terlibat Penipuan Robot Trading ATG

Untuk menghasilkan jumlah daging yang banyak, tingkat Food Convertion Ratio (FCR) atau perbandingan jumlah pakan ayam kampung lebih tinggi di bandingkan ayam pedaging, yang mana menjadikan pakan ayam kampung perlu lebih banyak dibanding ayam pedaging.

2. Perlu lahan lebih luas

Untuk memelihara ayam kampung, diperlukan lahan yang lebih luas dikarenakan ayam kampung dibiarkan berkeliaran. Dalam luas yang sama ayam pedaging bisa diternak lebih banyak sedangkan ayam kampung hanya beberapa ekor saja.

Seumpama dengan lahan 5x3 meter dapat diternak sekitar 50 ekor ayam broiler sedangkan untuk ayam kampung ayam yang dapat diternak paling banyak sekitar 10 ekor.

3. Usia yang lebih tua

Dikarenakan FCR ayam kampung lebih rendah dibanding ayam broiler, untuk mendapatkan berat yang sama, ayam kampung butuh waktu pemeliharaan yang lebih lama.

Baca Juga: Viral! Akibat Kegiatan Trail Adventure, Kebun Bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas Rusak Parah

Jika ayam broiler dapat dipanen dengan waktu kurang dari 3 bulan sedangkan ayam kampung baru bisa dipanen hingga lebih dari 6 bulan.

4. Dari segi rasa

Ayam kampung dikenal dengan cita rasa yang lebih gurih dan manis serta kandungan lemaknya yang lebih sedikit. Yang menjadikan ayam kampung cukup banyak peminatnya.

Itulah alasan mengapa ayam kampung lebih mahal harganya. Meski harganya yang mahal, ayam kampung ini cukup banyak penggemarnya loh dikarenakan memiliki cita rasa lebih enak dan gurih dibandingkan ayam broiler.

Dari segi kesehatan pun, ayam kampung lebih sehat jika dibandingkan ayam broiler, dikarenakan ayam broiler dalam perawatannya yang memerlukan suntikan hormon dan antibiotik yang kurang baik bagi kesehatan kita.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021 Daging Ayam Melonjak Jadi Rp40.500 per Kg di Kota Malang, Ini Jenis Pangan Lain yang Naik

Walaupun memang tidak secara langsung dampak tersebut dirasakan tubuh, lebih baik kurangi konsumsi ayam broiler terlalu sering.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler