Network
MALANG TERKINI - Masyarakat Jawa memiliki salah satu bahan masakan yang terbuat dari bahan busuk atau bisa dibilang tidak fresh. Namun, justru menambah rasa lezat untuk masakan tersebut, yaitu tempe bosok.
Tempe bosok atau busuk menurut masyarakat Indonesia selalu dikenal dengan nama tempe semangit (dalam bahasa Jawa) dengan ciri-ciri berwarna cokelat kehitaman.
Jenis tempe ini sebenarnya bukan tempe gagal produksi. Akan tetapi, tempe yang mengalami fermentasi lebih lama atau over fermented sehingga terlihat seperti busuk.
Baca Juga: Tambahkan Bahan-Bahan Ini Agar Masakan Lebih Lezat Tanpa MSG
Lantaran sengaja dibuat menjadi busuk (dibosokke). Tempe busuk (tempe bosok) dijadikan salah satu resep tradisional, yaitu sebagai bahan olahan dan untuk memberi cita rasa tertentu bagi kuliner.
Tempe bosok sangat tepat dipakai sebagai penyedap untuk sayur lodeh. Adapun tempe bosok digunakan sebagai penyedap rasa dan pemberi aroma yang khas.
Sebagaimana Malangterkini.com kutip dari Portal Jogja dalam artikel "Tempe Semangit dan Tempe Bosok, Meski Busuk Tapi Bikin Masakan Makin Lezat"
Selain tempe bosok, ada juga yang disebut tempe semangit. Tempe semangit adalah tempe yang sudah melewati masa fermentasi yang ideal, yaitu 48 jam, namun belum terlalu lembek atau menjadi tempe bosok.
Tempe semangit biasanya kita temukan saat menyimpan tempe selama 3-4 hari. Proses menjadi tempe semangit ditandai dengan baunya yang agak menyengat. Selain itu, jamur tempe yang berwarna putih mulai berkurang dan berganti dengan warna agak kecoklatan.
