Kisah Nabi Muhammad SAW Isra' Mi'raj, Perjalanan Melintasi Ruang dan Waktu

- 3 Maret 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi badai luar angkasa.
Ilustrasi badai luar angkasa. /Pixabay/Free-Photos/

MALANG TERKINI – Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam dua puluh tujuh bulan Rajab, kisah perjalanan kilat yang melampaui segala hukum alam.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW ini diceritakan dalam firman Allah.

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra [17]:1).

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW: Lahir pada Tahun Gajah

Dalam perjalanan itu Allah karuniakan segala kelebihan untuk menembus ruang dan waktu, Nabi Muhammad SAW dapat menyaksikan segala hal yang bersifat ghaib.

Kisah bermula saat Nabi Muhammad SAW selesai sholat Isya, dia masuk ke rumah kemudian istirahat.

Sebagaimana dikisahkan dalam KitabTarikh Thabrani, malaikat Jibril datang membangunkan Nabi Muhammad yang tengah tertidur. Melalui Jibril, Allah mengaruniakan kepadanya mukjizat, kemampuan berpindah tempat dalam sekejapan mata.

Perjalanan dari Makkah menuju Baitul Maqdis menggunakan sarana kendaraan bernama Buraq.

Baca Juga: Keutamaan Pagi dan Petang Sesuai Sunnah Nabi, Peroleh Ketenangan Jiwa

Di sela perjalanan Nabi Muhammad SAW melewati Gunung Sinai, tempat Nabi Musa A.S bermunajat kepada Allah, dia melaksanakan sholat dua rakaat di sana.

Dilanjutkan menuju tempat kelahiran Nabi Isa A.S di Bethlehem, Muhammad juga sholat dua rakaat.

Sampai pada Baitul Maqdis, di sana telah berkumpul para nabi dan rasul terdahulu, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa. Lantas Nabi Muhammad SAW mengimami sholat Bersama mereka.

Ditemani oleh malaikat Jibril, Nabi Muhammad menyaksikan perwujudan dunia fisik dan dunia ruh yang ghaib, kejadian ini ditegaskan lewat pertemuan dengan para rasul yang telah lama wafat.

Baca Juga: Kenapa Cicak Menjadi Hewan yang Dibenci Nabi? Ini Penjelasannya

Sangat jelas maknanya bahwa perjalanan isra’ mi’raj telah melewati batas kehidupan nyata. Penyatuan ruang dan waktu, Allah mengumpulkan seluruh zaman menjadi satu.

Perjalanan Isra’ Mi’raj memperlihatkan kekuasaan Allah, dengan memberikan kunci ruang dan waktu bagi Muhammad, sehingga dapat berpindah dari satu tempat ke lainya tanpa terikat materi.

Selanjutnya perjalanan menuju langit, menaiki tangga yang dilalui oleh ruh-ruh orang mati ketika berpindah ke alam akhirat.

Memasuki dunia ruh, Nabi Muhammad SAW menembus batas pemisah antara alam dunia dan alam akhirat.

Baca Juga: Kebiasaan Makan, Minum dan Tidur Nabi Muhammad Lengkap dengan Doa

“Ketika aku selesai dari Baitul Maqdis, didatangkan kepadaku Mi’raj, dan aku belum pernah menyaksikan sesuatu yang lebih indah darinya. Mi’raj adalah apa yang dilihat dan diikuti oleh mata yang tengah sakaratul maut. Kemudian aku menaikinya hingga sampai salah satu pintu langit.” (Tarikh ath Thabarani 15/12)

Nabi Muhammad SAW mengalami kisah yang belum pernah dialami Nabi siapapun.

Dia menceritakan kepada kita tentang yang dilihat. bahwa langit memiliki wujud fisik dan abstrak.

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” (QS. Nuh [71]:15-16).***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Kitab Tarikh Thabrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x