MALANG TERKINI - Tidak dipungkiri, saat seorang wanita hamil emosinya seringkali naik turun. Karenanya seringkali mengalami mood swing atau bahkan sering marah hingga menangis.
Hal itu karena pada saat wanita hamil ada peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen. Selama masa transisi itu, emosi ibu hamil bisa naik turun seperti mudah kecewa, frustasi hingga sering marah-marah.
Akibatnya, bayi yang lahir dari seorang ibu yang sering marah lebih berisiko mengalami gangguan pola tidur, orientasi, kematangan motorik, dan belum lagi bisa mengalami depresi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Ibu Hamil yang Jadi Lebih Sensitif dan Mudah Menangis
Berikut ini dampak buruk dan tips mengatasi ibu yang gampang marah atau tersulut emosi.
Dampak buruk
- Perkembangan Janin
Perkembangan janin berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu tahap pre-embrionik, tahap embrionik dan tahap fetus.
Agar janin di rahim dapat tumbuh melalui 3 tahap tersebut dengan optimal, maka sebaiknya mengurangi frekuensi amarah di masa kehamilan.