Keutamaan Ulama dan Penuntut Ilmu, Melebihi Para Ahli Ibadah

- 7 Maret 2021, 07:44 WIB
Ilustrasi orang berdoa di bulan Rajab.
Ilustrasi orang berdoa di bulan Rajab. /PIXABAY/darwisalwan

MALANG TERKINI – Ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya, dengannya ia dapat mengenal Allah dan membentuk karakter budi pekerti yang baik.

Para malaikat akan menaungi pencari ilmu dengan sayap-sayapnya, mereka para pelajar mendapatkan doa dari segenap makhluk Allah di langit dan di bumi.

Dikutip dari hadits At-Tirmidzi meriwayatkan Nabi Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya Allah, para malaikat serta penduduk langit dan bumi, semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan di laut mendoakan kebaikan bagi penuntut ilmu”

Baca Juga: Diperdaya Tipu Muslihat Setan, Waspada Akan Ilmu yang tidak Bermanfaat

Allah memuliakan para penuntut ilmu dan orang-orang yang berilmu, mereka diangkat pada derajat tertinggi dibanding makhluk lainnya.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Diangkat oleh Allah orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa tingkat” (QS. Al-Mujadalah [58]:11)

Dikutip dari kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali bahwa Ibnu Abbas mengatakan “Untuk ulama beberapa tingkat diatas orang mu’min dengan tujuh ratus tingkat, antara dua tingkat itu berjarak lima ratus tahun perjalanan.”

Perbandingan orang-orang berilmu dengan orang jahil (bodoh) juga disebutkan oleh Allah dalam AlQuran.

Baca Juga: 3 Kategori Penuntut Ilmu Berdasarkan Tujuannya Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS: Az-Zumar [39]:9)

فَـضْلُ الْعِـلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَـضْلِ الْعِـبَادَةِ، وَخَيْرُ دِيْنَكُمُ الْوَرَعُ

“Keutamaan ilmu adalah lebih baik dari pada keutamaan ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah ketakwaan.”

Disebutkan dalam kitab Maraqi al-Ubudiyyah karya Syekh Nawawi al-Bantani beberapa perkataan para ulama tentang orang-orang berilmu.

Ar-Rabi berkata “Para ulama adalah pelita sepanjang masa, dan masing-masing ulama menjadi penerang setiap zamannya.”

Umar bin Khattab berkata “Kematian seribu ahli ibadah yang senantiasa bangun malam untuk shalat dan berpuasa di siang hari, lebih ringan dari kematian satu orang alim yang mengetahui hukum halal dan haram, walaupun ia tidak mengerjakan amalan-amalan kecuali yang fardhu.”

Baca Juga: Doa Buka Puasa dan Niat Puasa Rajab Bahasa Arab, Latin, Beserta Artinya

Pernyataan Umar bin Khattab menjelaskan bahwa musibah besar yang dialami umat manusia adalah kepergian para ulama (wafat).

Jika Allah menghendaki kehancuran pada umat manusia, ia akan mencabut nyawa para ulama, yang tersisa hanyalah orang-orang bodoh yang bertindak tanpa ilmu, sehingga menimbulkan kesesatan dan kerusakan.

Sedikit amal yang dilaksanakan berdasarkan ilmu lebih bermanfaat, sebaliknya amal yang banyak tanpa berlandaskan ilmu akan sia-sia.

Ilmu pada diri manusia akan berbuah hidayah, yaitu menemukan jalan menuju pada Allah. Manusia tidak akan mencapai puncak kenikmatan ibadah kecuali dengan didasari ilmu pada dirinya.

Milikilah tekad kuat dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Menuntut ilmu dengan harapan mendapat hidayah dan ridho dari Allah.

Bertujuan menghilangkan kebodohan agar tidak tersesat, dan terhindar dari melakukan kesalahan dalam beribadah yang justru mendapat murka Allah.

Baca Juga: Jadwal Lengkap, Tata Cara dan Tuntunan Doa Bulan Rajab, Nisfu Sya’ ban, dan Ramadhan 2021

Hendaknya menimba ilmu dari guru yang berpengalaman dan berpengetahuan luas, serta sabar dalam menurunkan ilmunya. Seorang pelajar harus percaya keutamaan ilmu dan manfaatnya.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Kitab Ihya’ Ulumuddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah