Rektor UII Sarankan Ubah Pesantren Jadi Modern, Gus Baha Tak Sepakat Karena Alasan Ini

- 9 Oktober 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi Gus Baha tak sepakat dengan konsep modernisasi pesantren karena akan merubah sistem yang ada di masyarakat dan ribet.
Ilustrasi Gus Baha tak sepakat dengan konsep modernisasi pesantren karena akan merubah sistem yang ada di masyarakat dan ribet. /Tangkap layar/Instagram @ngajigusbaha

MALANG TERKINI - Suatu ketika KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha diberi saran atau masukan oleh Rektor UII tentang pesantren.

Bersama rektor-rektor kampus Islam lainnya, Gus Baha disrankan untuk merubah sistem tradisional pondok pesantren.

Para rektor tersebut menyarankan kepada Gus Baha untuk merubah sistem pondok pesantren menjadi modern seperti kampus.

Baca Juga: Bolehkan Sholati Mayit yang Masih Punya Hutang? Gus Baha Jelaskan Nabi Pernah Lakukan Ini

Namun Gus Baha tampaknya tidak setuju dengan apa yang disrankan oleh para rektor kampus-kampus Islam tersebut.

Menurut Gus Baha, dalam sebuah video ceramah yang diposting oleh YouTube Kalam-Kajian Islam, saran tersebut tidak cocok.

Alasan utamanya adalah karena semua sudah sesuai dengan konsep hidup yang ada di masyarakat, bahwa pondok pesantren memang tidak boleh modern.

Baca Juga: Bukan Teriak Jihad! Habib Luthfi Kisahkan Kyai Zaman Dulu Saat Sebarkan Islam di Tanah Jawa

"Saya sering ketemu Rektor UII, rektor kampus-kampus Islam, mereka cerita, Gus pendidikan pondok harusnya dimodernkan, gini, gini," diceritakan Gus Baha dalam sebuah acara.

Lantas Gus Baha menjawab tidak cocok jika pondok pesantren dijadikan modern seperti kampus atau pendidikan sekolah.

"Saya beri contoh begini, kalau misalnya perempuan mau tanya tentang menstruasi atau haid, kalau semuanya sistem kampus, dia harus kuliah dulu," kata Gus Baha.

Baca Juga: Alasan Kenapa Memegang Istri Membatalkan Wudhu, Penjelasan Gus Baha Bikin Gamblang

Sebab tidak mungkin masyarakat umum bisa seenaknya masuk kampus kemudian bertanya kepada dosen maupun rektor tentang masalah yang dihadapinya.

"Registrasi dulu bayar dulu, dan dapat jawabannya nunggu mata kuliah pas itu," sambung Gus Baha membeberkan sistem kuliah.

Gus Baha kemudian mengajak untuk membandingkan dengan sistem yang ada pada pesantren sekarang yang apa adanya dan cenderung tradisional.

"Saya itu sering ke pasar, saya dicegat sama ibu-ibu Gus anak saya mengalami ini-ini, itu hukumnya apa Gus? Nanti saya mau sowan ke jenengan, gak usah sowan, disini saja," Gus Baha mengisahkan.

Baca Juga: Ternyata Rahasia Hidup Bahagia Itu Sederhana, Gus Baha Jelaskan Ajaran Imam Al-Ghozali

Kejadian itu tidak sekali atau dua kali. Menurut Gus Baha, hal itu karena sistem tradisional pesantren yang masyarakat bisa bertanya kapan pun dan dimana pun tanpa harus registrasi seperti di kampus.

Oleh sebab itu, Gus Baha menolak saran para rektor kampus Islam untuk memodernisasi pondok pesantren.

Sebab, jika semua menggunakan sistem modern seperti kampus jadi ribet, orang mau tanya harus daftar dan bayar dulu sampai mengikuti kuliah selesai.

Selain itu, Gus Baha memegang prinsip kearifan seperti yang dilakukan orang-orang zaman dulu tentang hidup.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib Menurut Gus Baha, Tidak Boleh Pakai Sampo!

Menurut Gus Baha, semuanya itu sudah memiliki sistem masing-masing dalam kehidupan.

Kampus memiliki sistem pendidikan yang tidak bisa mewakili sistem kyai pondok pesantren.

Sementara itu, sistem kyai juga tidak dapat mewakili sistem yang ada di kampus-kampus meskipun berlatar Islam.

Sehingga, yang ada menurut Gus Baha adalah saling melengkapi satu dengan yang lainnya, tanpa harus sama.***

Baca Juga: Download Bingkai Foto Twibbon Peringatan Maulid Nabi Terbaik, Lengkap Cara Pasang di Twibbonize

Editor: Muhammad Isnan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah