MALANG TERKINI - Salah satu tujuan wisata di Jawa Timur yang paling menarik bagi wisatawan Nusantara dan wisatawan manca negara adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Di luar acara adat istiadat atau ritual upacara Yadnya Kasada yang diadakan masyarakat Suku Tengger, pemandangan dan alamnya memberi tantangan menarik untuk dinikmati.
Bukan pula hanya spektakulernya melihat matahari terbit mulai dari saat mengintip hingga merekahnya sang bagaskara. Tetapi juga rebahan di padang rumput atau sabana juga memberikan sensasi sendiri.
Baca Juga: Bromo – TNBTS Ditutup untuk Wisatawan Bukan Karena Klaster Covid-19
Maka, berwisata ke Bromo jika hanya melihat terbitnya matahari dan mendaki ke puncak Bromo tanpa jelajah kaldera Gunung Bromo yang merupakan lautan pasir dan padang rumput tentulah kurang lengkap.
Menjelajahi kaldera Gunung Bromo memang bisa dan sebaiknya menggunakan jeep yang disewakan oleh masyarakat setempat tetapi juga bisa menggunakan motor. Tentunya ini bagi yang berjiwa petualang dan suka touring.
Namun sebelum jelajah kaldera Gunung Bromo perhatikan kondisi cuaca setempat apalagi di musim hujan. Apa pun jenis motor yang digunakan sungguh sangat berbahaya.
Baca Juga: Malang Heritage Akan Diintegrasikan dengan Wisatawan Bromo Tengger Semeru
Redupnya suasana karena mendung dan dinginnya cuaca masih bisa diantisipasi. Turunnya gerimis atau hujan di sekitar kawah Gunung Bromo dan Gunung Batok walau tidak deras bisa menyebabkan parit alami yang melintas di tengah lautan pasir menjadi meluap deras.