Menyeberangi parit selebar 1,5-2m dan sedalam antara 10-25cm saat hujan bahkan sekedar gerimis bisa menyebabkan aliran menjadi deras bisa menyeret motor dan siapa pun tenggelam dalam bubur lumpur.
Melintasi lautan pasir juga sangat berbahaya bagi siapa pun. Bukan hanya wisatawan tetapi juga warga setempat.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Shesar Hiren Rhustavito yang Perlu Diketahui
Pasir yang tampaknya padat seperti cadas ternyata saat diinjak menjadi bubur lumpur yang menjebak kaki pelintas, roda motor atau pun mobil. Bahkan kendaraan 4WD.
Bubur lumpur ini bukanlah pasir hisap tetapi pasir lembut yang terlontar dari kawah Gunung Bromo saat meletus dan tercampur air hujan.
Jebakan ini bukan hanya ada di lautan pasir tetapi juga di lintasan tepi padang rumput. Karena kaldera Gunung Bromo sebenarnya merupakan hamparan pasir.
Baca Juga: 25 Persen Warga Indonesia Tidak Memiliki Akses Cuci Tangan
Siapa pun yang terjebak lumpur di kaldera Gunung Bromo tak mungkin bisa menolong dirinya sendiri. Meminta bantuan orang lain adalah wajib.
Bahaya lainnya, saat hujan turun dan mendung adalah sambaran petir karena kaldera Gunung Bromo merupakan tempat yang sangat luas dan terbuka.
Melihat prakiraan cuaca atau sebelum dan saat jelajah atau setidaknya memperhatikan tanda-tanda alam harus dilakukan untuk mencegah agar aman dan selamat. ***