10 Tradisi Natal Unik di Berbagai Negara Dunia, Salah Satunya Pawai Cahaya di Toronto Amerika Serikat

- 10 Desember 2021, 09:32 WIB
Ilustrasi - berbagai negara memiliki tradisi masing-masing yang unik untuk memperingati Hari Natal
Ilustrasi - berbagai negara memiliki tradisi masing-masing yang unik untuk memperingati Hari Natal /pixabay/ JillWellington

MALANG TERKINI - Bulan Desember menjadi bulan yang banyak dinanti oleh umat kristiani seluruh dunia.

Hari kelahiran Sang Juru Selamat diperingati dengan sukacita serta dengan berbagai kemeriahan.

Satu hal yang umum dilakukan orang pada Hari Natal adalah mendirikan pohon Natal di rumah masing-masing, serta saling memberi hadiah.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Last Christmas' dari Ariana Grande, Meriahkan Natal di Rumah

Di sisi lain, ada pula tradisi-tradisi perayaan Natal yang unik dan hanya dilakukan di negara tertentu.

Melansir dari laman web Momondo, berikut adalah 10 tradisi unik perayaan Natal dari berbagai negara di dunia.

1. Hari Santo Nicholas (Jerman)

Tiap tanggal 6 Desember diperingati warga Jerman sebagai Hari Santo Nicholas.
Pada malam hari tanggal 6 Desember, pria berpakaian ala Santo Nicholas akan berkendara menunggang keledai dan meninggalkan hadiah-hadiah kecil seperti koin, cokelat, jeruk, dan mainan ke dalam sepatu anak-anak di seluruh Jerman terutama wilayah Bavaria.

Baca Juga: Biodata dan Profil Lengkap Jeff Smith, Aktor yang Tersandung Kasus Narkoba untuk Kedua Kali

Santo Nicholas juga mengunjungi anak-anak di rumah atau sekolah, dan anak-anak diwajibkan membaca puisi, bernyanyi, atau menggambar agar diberi hadiah oleh sang santo.

Namun kadang Santo Nicholas ditemani juga oleh Knecht Ruprecht (Rupert si Petani) yaitu seorang sosok jahat berpakaian hitam dan berjenggot kotor. Sebagai kebalikan dari sosok baik Santo Nicholas, Knecht Ruprecht selalu membawa tongkat atau pecut kecil untuk menghukum anak-anak yang nakal.

2. Festival Lentera Raksasa (Filipina)

Festival Lentera Raksasa, disebut juga Ligligan Parul Sampernandu dalam bahasa Tagalog, merupakan festival yang digelar tiap tahun pada hari Sabtu sebelum hari Natal di kota San Fernando.

Karena festival ini, kota San Fernando dijuluki sebagai "Ibukota Natal Filipina."

Baca Juga: Ramalan Terbukti Benar, Gus Baha: Tidak Wajib Membenarkan Tapi Jangan Bilang Tidak Percaya

Festival ini menarik perhatian pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Sebelas barangay (desa) bersaing untuk membuat lentera terbesar dan terindah di festival ini.

Pada mulanya, lentera yang digunakan masih sederhana, dengan diameter sekitar setengah meter dan dibuat dari "papel de hapon" (kertas origami Jepang) dan dinyalakan dengan lilin.

Sekarang, lentera-lentera yang digunakan di festival ini dibuat dari beragam material dan ukurannya bisa setinggi 6 meter. Lentera-lentera itu diterangi oleh lampu listrik yang bersinar dengan pola kaleidoskop.

Baca Juga: 100 Juta Warga Indonesia Telah Menerima Vaksinasi Dosis 2 COVID-19

3. Kambing Gävle (Swedia)

Sejak 1966, patung Kambing Yule setinggi 13 meter didirikan di tengah halaman kastil Gävle untuk memperingati Natal. Namun dari situ juga timbul sebuah "tradisi" lain, yakni menghancurkan patung kambing besar tersebut.

Sejak pertama kali didirikan tahun 1966, patung Kambung Gävle berhasil dihancurkan sebanyak 29 kali. Terakhir kali patung itu berhasil dihancurkan adalah pada tahun 2016.
Proses penghancuran patung kambing tersebut dapat ditonton setiap tahun melalui siaran langsung pada laman web resmi Gävle.

Baca Juga: Manusia dengan Lingkungan Alam, Kunci Jawaban Pertanyaan Tema 6 Kelas 5 Halaman 25 dan 26 Lengkap

4. Krampus (Austria)

Krampus adalah makhluk menyerupai setan yang berkeliaran di jalan untuk menakut-nakuti dan menghukum anak-anak yang nakal. Serasa seperti Halloween, tapi bukan.
Krampus adalah musuh besar dari Santo Nicholas.

Dalam tradisi Austria, Santo Nicholas memberikan hadiah pada anak-anak yang baik, sedangkan Krampus diceritakan suka menangkapi anak-anak nakal dan memasukkannya ke dalam karungnya.

Pada pekan pertama bulan Desember, para pemuda akan mengenakan kostum Krampus (terutama pada malam hari raya St. Nicholas) untuk menakut-nakuti anak-anak.

5. Tradisi Menyembunyikan Sapu (Norwegia)

Salah satu tradisi Natal paling unik bisa ditemukan di Norwegia. Pada waktu menjelang Natal tiba, orang-orang akan menyembunyikan sapu yang mereka miliki.

Itu adalah tradisi yang sudah dilakukan sejak berabad-abad silam, ketika orang percaya bahwa pada malam Natal para penyihir akan mencari sapu untuk ditunggangi.

Sampai sekarang, banyak orang masih menyembunyikan sapu di tempat aman agar tidak dicuri oleh penyihir.

6. Kurcaci-kurcaci Yule (Islandia)
Pada 13 hari menjelang Natal, 13 sosok kurcaci akan muncul mengunjungi anak-anak.

Dalam 13 malam tersebut, anak-anak akan meletakkan sepatu terbaiknya di dekat jendela lalu kurcaci-kurcaci tersebut akan meletakkan hadiah ke dalam sepatu tersebut, atau memasukkan kentang busuk ke sepatu anak-anak yang nakal.

7. Makan Malam Natal KFC (Jepang)

Di Jepang, Natal bukan merupakan hari raya yang diperingati secara besar. Biasanya Natal hanya diperingati dengan tradisi biasa seperti bertukar kado.

Namun pada tahun-tahun belakangan, sebuah tradisi unik muncul, yakni makan malam dengan paket lengkap ayam Kentucky Fried Chicken.

Paket megah ini dipromosikan melalui laman web KFC Jepang, dengan segala sesuatunya dikemas dengan tema Natal.

8. Tradisi Sepatu Roda (Venezuela)

Kota Caracas di Venezuela merayakan Natal dengan cara yang unik.
Pada malam Natal, orang-orang datang ke gereja lebih awal dengan naik sepatu roda.

Jalan raya ditutup untuk mobil supaya orang-orang dapat lebih leluasa bepergian dengan sepatu roda. Setelah pulang ke rumah, mereka menikmati makan malam unik berupa "tamales" yakni penganan yang dibuat dari adonan jagung yang diisi kentang, lalu dibalut dedaunan dan dikukus.

9. Hari Lilin-lilin Kecil (Kolombia)

Hari Lilin-lilin Kecil atau Dia de las Velitas menandai dimulainya musim Natal di seluruh Kolombia.

Untuk menghormati Perawan Suci Maria, orang-orang meletakkan lilin dan lentera-lentera kertas di balkon ataupun halaman depan rumah mereka.

Tradisi lilin ini sudah berlangsung lama, dan orang-orang di penjuru kota di Kolombia menyalakan lilin dengan tatanan yang menarik.

10. Pawai Cahaya (Toronto, AS)

Di kota Toronto, Amerika Serikat, Pawai Cahaya menandai awal dimulainya musim liburan.

Pawai Cahaya pertama kali diadakan pada tahun 1967 untuk memamerkan City Hall Toronto dan Nathan Phillips Square yang baru selesai dibangun pada waktu itu.

Lapangan dan pohon-pohon Natal diterangi oleh lebih dari 300.000 lampu LED hemat energi yang terus menyala dari waktu fajar hingga pukul 11 malam setiap harinya hingga Tahun Baru.

Di samping itu, juga ada pertunjukan besar kembang api dan kegiatan ice skating di luar ruangan.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Momondo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah