Ada juga konsep tanah dan air, dimana dua benda tersebut adalah sumber kehidupan bagi manusia. Gunung adalah perwujudan tanah, sedang air diwakili oleh laut.
Pada dua tempat tersebut (gunung dan laut) kemudian jika dilihat dari sudut pandang yang lain, entitas makhluk tak kasat mata tinggal.
Letusan gunung oleh leluhur disikapi secara positif, yakni pertanda bahwa sebuah peradaban baru akan lahir menyusul hancurnya peradaban lama.
Tentang Ramalan Jayabaya, Pulau Jawa Akan Terbelah Menjadi Dua
Menyikapi ramalan Jayabaya, Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua, menurut Om Hao tergantung dari sudut pandang mana kita mau melihat (multitafsir).
Jika diartikan secara non fisik, penafsirannya akan cenderung lebih luas. Bisa jadi itu adalah pola pikir, terbentuknya kubu, terpisahnya dua peradaban dan sebagainya.
Namun jika ditafsirkan secara fisik, Om Hao lebih memilih diam dan menjawab Wallahu A’lam. Karena menurut beliau, penafsiran-penafsiran seperti itu tidak boleh disampaikan secara gamblang.
Di akhir pembahasannya, Om Hao berpesan bahwa setiap bencana termasuk meletusnya Gunung Semeru lebih baik jika dipandang dari sudut yang positif.
Perbincangan selengkapnya tentang kemelut Gunung Semeru dan ramalan Jayabaya “Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua” bisa Anda simak di kanal YouTube tersebut.***