MALANG TERKINI - Kekerasan terhadap anak perlu mendapat perhatian khusus.
Pencegahan kekerasan pada anak harus didukung oleh lingkungan termasuk peran orang tua.
Orang tua harus peka terhadap perubahan anak, bisa jadi hal-hal kecil tanpa disadari merupakan tanda anak mengalami kekerasan.
Baca Juga: Apa Itu Kebiri Kimia? Pro Kontra Hukuman Bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Dikutip Malang Terkini dari Instagram Kemenpppa pada Sabtu, 22 Januari 2022, berikut ciri-ciri anak mengalami kekerasan.
Perubahan Fisik
Anak mengeluh sakit di bagian tubuh tertentu, biasanya, jika mengalami kekerasan seksual, area yang dikeluhkan ialah bagian sensitif.
Anak mengalami luka lecet, bakar maupun memar di bagian tubuh tertentu hingga tangan atau kaki patah.
Anak buang air kecil sembarangan saat tidur atau mengompol lebih sering ketimbang biasanya.
Tumbuh kembang anak mengalami hambatan atau tidak setara dengan anak seusianya.
Baca Juga: Bella Aprilia Sant, Profil Lengpak Pacar Anwar BAB: Mulai Usia hingga Penjalanan Karir
Perubahan Perilaku dan Emosi
Anak tidak aktif seperti biasanya, cenderung pendiam dan sering mengurung diri.
Anak sering dilanda mimpi buruk, suka melamun hingga berulang kali hilang konsentrasi.
Anak juga terlihat gelisah dan cenderung memiliki mood yang mudah berubah.
Timbulnya rasa tidak suka kepada diri sendiri maupun orang lain.
Perilakunya juga menunjukkan mudah frustasi dan agresif, lalu cenderung pasif dan tidak peduli kondisi sekitar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Gratis dan Mudah Digunakan, Bikin Fotomu Makin Mempesona
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari tindak kekerasan?
Orang tua harus memahami karakter anak mereka sebaik mungkin, termasuk fisik dan emosi anak.
Caranya dengan menjaga komunikasi, memberi perhatian dan kasih sayang, tidak membentak anak serta memberi makian.
Jika anak Anda mengalami ciri-ciri kekerasan tersebut, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang ada di wilayah Anda.***