Network
MALANG TERKINI – Jika Anda merasa ada yang salah pada cara komunikasi dengan anak, simak penjelasan sekaligus cara bicara kepada anak agar merasa hubungan yang terjalin bisa lebih dekat.
Komunikasi dengan seseorang tentunya mempunyai seni tersendiri agar dapat memperoleh feedback yang baik terhadap lawan bicaranya, termasuk antara orangtua dengan anak.
Komunikasi dengan anak tentunya perlu cara yang berbeda ketika berbicara dengan orang lain. Dengan komunikasi, anak akan mengerti maksud dari apa yang dikatakan orangtua.
Baca Juga: Kenali Penularan dan Pencegahan Hepatitis Akut pada Anak-anak
Oleh karena itu, orangtua perlu untuk mempunyai seni atau cara berbicara yang tepat dan benar agar anak juga merasa lebih dekat dengan orangtuanya.
Kerap ditemui orangtua yang sebenarnya mempunyai niat baik untuk memberi nasehat namun tidak sadar orangtua malah menggunakan kata-kata misalnya ‘Jangan’, ‘gak boleh’ atau dengan cara yang tidak seharusnya, yakni dengan marah-marah.
Seperti yang diketahui bahwa terkadang anak dimarah-marahi, anak malah bersikap seperti disuruh melakukan hal yang sebelumnya sudah dilarang untuk melakukannya.
Terlebih jika orangtua sudah menggunakan kata-kata yang menjatuhkan rasa percaya diri anak. Itu bagian hal yang menjadi masalah orangtua untuk bisa memperbaiki kata-katanya berubah menjadi lebih positif lagi.
Baca Juga: Kapan Gaji ke-13 PNS Cair? Ini Jadwal Transfer dan Jumlah Uang yang Bakal Diterima
Sebagaimana pada unggahan akun Instagram salah satu pakar parenting senior yakni Elly Risman Musa atau akrab disapa Elly dengan nama akun @ellyrismanofficial yang judul unggahannya ‘Cara Bicara yang Bisa Bikin Anak Lebih Dekat dengan Orangtua’ pada 1 Mei 2022.
Seorang pakar parenting senior tersebut membagikan tips dalam berbicara atau berkomunikasi dengan anak agar bisa lebih dekat dengan orangtua.
Cara-cara berbicara yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Ketika orangtua berkata, “Pokoknya mama bilang gak boleh ya gak boleh!” maka kata-kata yang lebih baik diucapkan adalah “Kalau seperti itu agak berbahaya, gimana kalau kakak melakukannya dengan cara ini, bisakan?”
Baca Juga: Tes Kepribadian Online: Apa yang Kamu Lakukan di Pagi Hari, Tidur Lagi Apa Buka Sosmed?
2. Ketika orangtua berkata, “Berhenti dong nangisnya!”, maka kata-kata yang lebih baik diucapkan adalah “Ternyata kakak lagi kesal dan sedih ya karena mainan kakak dirusak sama teman kakak. Tapi mama tau kakak itu kuat, jadi nangisnya jangan lama-lama ya. Entar kalau udahan nagisnya, kita bicara lagi ya kak.”
3. Ketika orangtua berkata, Kamu ini udah dibilangin bolak-balik, masih saja begitu! Minta dimarahin terus ya?!”, maka kata-kata yang lebih baik diucapkan adalah “Mama khawatir kalau kamu begitu terus, kamu bisa terluka. Kalau kakak terluka, nanti kakak sakit, terus amam jadi sedih. Jadi jangan diulangi lagi ya.”
4. Ketika orangtua berkata, “Kamu mah masih kecil, pasti belum bisa lah... Jangan sok jago”, maka kata-kata yang lebih baik diucapkan adalah “Nanti kalau kakak sudah agak besar dan sudah cukup tingginya, pasti bisa kok, jangan khawatir.”
Baca Juga: Karakter Seseorang Berdasarkan Urutan Kelahiran, Anak Angkat Cenderung Manja
5. Ketika orangtua berkata, “Kalau kamu begitu terus, nanti ditangkap pak polisi loh!”, maka kata-kata yang lebih baik dikatakan adalah “Kalau kakak begitu terus, mama jadi sedih...”
6. Ketika orangtua berkata, “Kok lambat banget sih? Bisa lebih cepat gak sih?!”, maka kata-kata yang lebih baik diucapkan adalah “Kakak bisakan larinya secepat harimau?”
Itu dia cara bicara yang dibagikan oleh Elly dalam berkomunikasi baik dengan anak dan agar hubungan terasa lebih dekat. ***
