Renungan Harian Kristen: 17 Juni 202, ‘Merindukan Rumah Tuhan’

- 17 Juni 2022, 08:25 WIB
Renungan Harian Kristen: 17 Juni202, ‘Merindukan Rumah Tuhan’
Renungan Harian Kristen: 17 Juni202, ‘Merindukan Rumah Tuhan’ /Pixabay/Congerdesign

 

MALANG TERKINI - Renungan harian Kristen, 17 Juni 2022, dengan tema Merindukan Rumah Tuhan dan nats pembimbing dari Mazmur 84:1-12.

Renungan pada hari ini akan membahas tentang kerinduan hati pemazmur akan rumah Tuhan dan prinsip kebenaran apa yang dapat diterapkan dalam kehidupan orang percaya.

Mazmur 84 sendiri sebenarnya termasuk dalam nyanyian Ziarah. Dimana dalam 1 tahun minimal 3 kali dalam perayaan Yahudi, setiap umat Israel beserta keluarganya dari berbagai penjuru dunia akan datang kerumah Tuhan untuk beribadah bersama dan menyembah kepada TUHAN Semesta Allah di Bait KudusNya (Ul. 16:16-17).

Baca Juga: Renungan Harian Kristen Hari Ini 17 Juni 2021: Selagi Masih Ada Kesempatan

Perjalanan ini adalah perjalanan yang memakan waktu yang lama dan biaya yang teramat besar. Akan tetapi mengapa seluruh umat Tuhan rela untuk datang dan berkumpul di Yerusalem.

Dan yang menjadi alasan umat Tuhan rela untuk pergi dan menempuh bahaya selama perjalanan hanya untuk beribadah ialah:

1. Rindu akan hadirat Tuhan

Istilah tempat kediamanMu disini dari kata miskhan yang artinya tempat tinggal, tempat beristirahat atau menetap.

Kata ini sendiri merujuk kepada keberadaan Kemah Suci di dalam Keluaran 25:8-9, disebut Tabernakel dan Tabernakel sendiri merupakan tanda kehadiran Allah yang menetap di tengah-tengah bangsa Israel.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Operasi Patuh Semeru 2022 untuk Jombang, Kediri dan Selkitarnya

Hal ini digambarkan baik oleh pemazmur, dengan istilah pelataran Tuhan (ay.3), mezbah Tuhan (ay.4), rumah Tuhan (ay.5).

Yang membuat orang Israel rela berlelah-lelah datang ke Bait Tuhan ialah karena mereka merindukan hadirat Tuhan.

Disanalah orang Israel dari berbagai penjuru dapat bersekutu bersama-sama sebagai sebuah bangsa umat pilihan Tuhan.

Dalam hal ini bukan tempatnya yang membuat orang Israel rindu tapi suasana hadirat Allah lah yang mereka rindukan.

Itulah alasan mengapa pemazmur menggambarkan suasana hatinya betapa menyenangi rumah Tuhan (ay.2) dan hancur hatinya karena kerinduannya yang mendalam akan rumah Tuhan (ay.3)

Baca Juga: Lirik lagu MENIKMATI SEDIH Oleh Naura Ayu: Walau Pedih, Jangan Teralih

2. Rindu rumah Tuhan sebagai sumber kekuatan orang percaya

Pemazmur menggambarkan betapa berbahagianya manusia yang kekuatannya di dalam Tuhan, yang berhasrat mengadakan ziarah, Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air (Ay.7-8).

Para penafsir menjelaskan bahwa Lembah Baka secara geografis tidak diketahui tempatnya, akan tetapi diperkirakan lemba baka ini mengacu kepada tempat yang akan dilewati oleh musafir yang pergi ke Yerusalem.

Lembah ini dikenal juga dengan lembah air mata karena keadaannya yang selalu kering dan terisi air jika ada hujan. Oleh sebab itu pada umumnya tidak ada pohon lain yang dapat tumbuh kecuali pohon Balsam.

Baca Juga: Operasi Patuh Semeru 2022 di Malang dan Batu: Jadwal, Lokasi dan Pelanggaran yang Bakal Kena Tilang

Lembah Baka merupakan ekspresi simbolis dari kesedihan, kekeringan dan tangisan duka, sebab para peziarah yang akan menghadap Allah di Sion, Yerusalem harus melewati lembah Baka yang kondisinya sangat gersang.

Di siang hari panasnya sangat menyengat dengan tanah yang kering berdebu, sehingga seringkali membuat patah semangat dan frustrasi.

Akan tetap sekalipun sulit seseorang yang menetapkan hatinya untuk mencari Allah di rumahNya akan selalu mendapat kekuatan baru.

Kekuatan ini hanya berasal dari Allah saja. Maka sekalipun ia sudah berjalan begitu jauh, akan tetapi kekuatannya justru semakin bertambah dan tidak berkurang.

Baca Juga: Kode Redeem Super Sus Terbaru Hari Ini 17 Juni 2022: Klaim Hadiah Skin dan Emote Keren Gratis!

Ada 3 hal yang tidak bisa dihindari sama sekali oleh manusia di bawah kolong langit ini, yakni bertambah tua, bertambah lemah dan akhirnya berakhir pada kematian.

Semua orang cepat atau lambat pasti mengalaminya. Namun kita bersyukur sebab Alkitab juga menunjukkan fakta bahwa.

Meskipun manusia lahiriah (pasti) semakin merosot, namun manusia batiniah (dapat) dibaharui dari sehari ke sehari (2 Kor. 4:16)

Akhirnya orang yang merindukan rumah Tuhan tanpa ragu bisa berkata seperti pemazmur berkata: Lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.

Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai.. (Maz. 84:10-11)***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah