Hanya Para Sultan Yang Mampu! Kunci Merawat Sapi Kerap: Salah Satunya Diberi Jamu dan 5kg Telur

- 21 Juli 2022, 11:01 WIB
Cara merawat sapi untuk kerapan
Cara merawat sapi untuk kerapan /Pexels/Wizurai Mahatma/

MALANG TERKINI – Karapan sapi atau bisa disebut kerapan sapi merupakan tradisi pacuan sapi (khusus sapi pejantan) yang berasal dari Madura, Jawa Timur.

Lahir dari pesta rakyat Madura ketika akan mengawali masa tanam ataupun ketika masa panen telah usai.

Sampai saat ini karapan sapi tetap dilestarikan, bahkan dijadikan ikon oleh salah satu kabupaten yang ada di Madura, yaitu Kabupaten Bangkalan.

Baca Juga: Karapan Sapi, Simbol Kemakmuran Sekaligus Ajang Bergengsi Masyarakat Madura, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

Bagi masyarakat Madura sendiri, karapan sapi bukan sebatas warisan budaya atau pesta rakyat biasa, tapi merupakan simbol kebanggan yang dapat meninggikan harkat dan martabat masyarakat Madura.

Selain menjadi lomba pacuan sapi, tradisi ini juga menjadi ajang bergengsi yang dapat meningkatkan status sosial orang Madura, karena sapi yang diperlombakan harus berkualitas serta memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan juga memiliki kecepatan lari yang bagus.

Dikatakan ajang bergengsi karena membutuhkan perawatan ekstra, secara otomatis biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangat besar.

Sapi pejantan yang akan ikut lomba pacuan karapan sapi disebut dengan sapi kerap.

Wajar jika hanya mereka para sultan saja yang mampu dan memiliki hobi nyeleneh, yang tidak dapat dinalar masyarakat menengah kebawah.

Baca Juga: Cara Membuat Bakso Sapi Blender Sederhana dengan Kuah Enak dan Gurih di Momen Idul Adha, Pakai Resep Ini

Berikut perawan khusus sapi kerap untuk menyiapkan sapi yang bertubuh besar, berotot, dan bertulang kuat seperti dirangkum Malang Terkini dari berbagai sumber.

Pakan

Sapi kerap diberi pakan berupa pakan hijauan yaitu pohon dan daun jagung muda dan masih hijau.

Dalam hal ini pakan yang diberikan tidak boleh sembarang karena pakan selain yang disebutkan berpotensi membuat sapi kembung atau panas. Hal ini perlu diingat dan dihindari oleh peternak.

Kebersihan

Sapi kerap rutin dimandikan sehari 2 kali, setiap pagi dan sore hari. Bisa menggunakan sampo biasa atau jika ingin mengkilapkan kulit sapi bisa menggunakan minyak kelapa dicampur dengan telur ayam.

Baca Juga: Resep Serundeng Daging Sapi Tahan Lama, Cocok untuk Sajian di Idul Adha

Minyak kelapa ini merupakan sari yang diperoleh minimal 25-50 butir kelapa. Setiap kali mandi sapi bisa sambil dipijat.

Harus 'Difisik'

Setelah mandi pagi sapi kerap harus 'difisik' (olahraga) dengan cara membawanya jalan-jalan kurang lebih 2 km atau memutari lapangan, biasanya para sultan ini memiliki lapangan sendiri untuk sapi kerapnya.

Setelah mandi pagi dan jalan-jalan sapi kerap dijemur sampai pukul 09.00 WIB.

Jamu

Selain itu, tiga kali dalam seminggu sapi kerap akan diberi jamu dari telur ayam kampung kisaran 25-50 butir telur ayam dicampur kunyit.

Baca Juga: Intip Studio Dapur Mewah Milik Tasyi Athasyia, Furniturenya Super Elegan!

Jumlah tersebut akan bertambah ketika menjelang lomba, sapi akan diberi jamu setiap hari 75-80 butir telur. Pemberian jamu dilakukan untuk menjaga stamina, membentuk tulang dan otot sapi kerap.

Nafas Sapi

Lari kencang saja tidak cukup, karena bisa jadi ketika mengikuti baru setengah lomba sapi ngos-ngosan, untuk itu perlu diberi cuka dan campuran khusus.

Harga sapi yang berhasil meraih juara 1 Tingkat Kabupaten bisa mencapai kisaran harga Rp500 juta ke atas, dan akan bertambah mahal ketika sapi sering memenangkan perlombaan

“Barang siapa mencintai sesuatu, maka dia (harus siap untuk menjadi) hambanya.”

Demikianlah kira-kira kalimat yang sesuai untuk menggambarkan bagaimana kecintaan para sultan ini pada sapi kerap yang dirajakan.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah