Network
MALANG TERKINI - Dewasa ini, istilah strict parents kerap sekali diutarakan di media sosial mana pun oleh kalangan anak muda.
Ada beragam konten di media sosial yang menunjukkan sudut pandang dari seorang anak yang berada dalam pola asuh strict parents.
Sebagai orang tua, sudah barang tentu menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Tak jarang, akhirnya beberapa orang tua menerapkan pola asuh strict parents dengan harapan anaknya bisa tumbuh hebat.
Baca Juga: Pentingnya Kesadaran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental pada Anak
Lantas, apa arti strict parents? Bagaimana ciri-ciri dan dampak bagi anak yang menerima pola pengasuhan seperti ini?
Arti dari strict parents
Strict parents merujuk kepada orang tua yang menganut gaya pengasuhan yang bersifat otoritatif atau otoriter.
Orang tua yang dengan pola pengasuhan seperti ini biasanya menempatkan standar yang tinggi bagi anaknya. Tak jarang pula mereka sering memberikan tuntutan bagi sang anak.
Baca Juga: Belajar dari Tiko: Bagaimana Hukum Merawat Orang Tua Menurut Islam? Apa Berkah dan Ganjarannya?
Orang tua yang tergolong dalam strict parents ditandai dengan sifatnya yang dingin, tidak responsif, dan tidak suportif kepada anak.
Selain itu, orang tua pun kerap membuat peraturan yang ketat dan sewenang-wenang, serta tidak mengizinkan anaknya untuk mengungkapkan opini.
Mereka juga tidak membiarkan anaknya bersifat kritis terhadap keputusan yang sudah dibuatnya.
Dengan demikian, strict parents merujuk kepada orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan yang ketat.
Baca Juga: Terjawab! Ini Orang Tua Willie Salim: Profil, Biodata, Asal, Anak dari, Umur, hingga Kekayaan
Ciri-ciri strict parents
Biasanya, orang tua yang tergolong ke dalam strict parents memiliki ciri-ciri yang dapat diidentifikasi, di antaranya:
1. Memberikan tuntutan kepada anak, tetapi tidak responsif
Strict parents bersifat otoriter dan memiliki banyak aturan bagi anaknya. Aturan itu mengikat hampir di seluruh aspek kehidupan dari sang anak, baik di rumah maupun di tempat umum.
Terlebih lagi, peraturan itu biasanya tidak tersurat. Orang tua menginginkan anaknya mengetahui peraturan tersebut secara mandiri tanpa perlu diberi tahu.
Baca Juga: Terjawab! Ini Orang Tua Willie Salim: Profil, Biodata, Asal, Anak dari, Umur, hingga Kekayaan
2. Memberikan kasih sayang yang sangat minim kepada anaknya
Kedisiplinan menjadi faktor penting bagi strict parents. Mereka lebih mementingkan kedisiplinan daripada kesenangan saat mengasuh anaknya.
Oleh sebab itu, orang tua dengan pola asuh strict parents biasanya bersifat dingin, kasar, dan tampak berjarak dari anak-anaknya.
Mereka pun sering berteriak kepada anaknya dan hampir tidak pernah memberikan dukungan atau pujian.
Baca Juga: Terjawab! Ini Orang Tua Willie Salim: Profil, Biodata, Asal, Anak dari, Umur, hingga Kekayaan
3. Tidak meluangkan waktu untuk anak
Orang tua yang menerapkan pola asuh strict parents kerap menyuruh anaknya untuk melakukan hal yang rumit tetapi tidak menyediakan waktu luang untuk memberikan bantuan.
Hal tersebut hanya akan membuat anak berada dalam kondisi yang sulit.
4. Tidak memberikan pilihan kepada anak
Orang tua yang strict tidak memberikan peluang bagi anak untuk membuat pilihan.
Mereka biasanya sudah membuat peraturan sendiri tanpa meminta persetujuan dari anak-anaknya.
Dengan demikian, mereka tidak memberikan ruang bagi anaknya untuk bernegosiasi dan bertukar pendapat.
Baca Juga: Profil dan Biodata Zee JKT48: Umur, Asal, Orang Tua, Generasi, Kasus, Media Sosial, hingga Karir
5. Tidak segan untuk memberikan hukuman fisik
Orang tua dengan pola pengasuhan seperti ini tidak ragu untuk memberikan hukuman fisik, berupa tendangan, pukulan, dan tamparan ketika anaknya tidak mematuhi peraturan yang sudah mereka buat.
Dampak dari strict parents
Pola asuh strict parents rupanya membawa dampak yang cukup serius bagi anak. Beberapa dampak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mendorong anak untuk melakukan perundungan kepada orang lain
Orang tua yang strict kerap melakukan kekerasan kepada anak mereka. Hal tersebut akan memengaruhi perilaku anaknya.
Nantinya, anak akan berpikir bahwa mereka bisa menggunakan kekerasan dan paksaan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
2. Mendorong anak untuk berbohong
Lebih dipentingkannya kedisiplinan membuat orang tua tidak ragu memberikan hukuman fisik kepada anaknya.
Tak jarang, anak dari orang tua yang menerapkan pola asuh strict parents memilih untuk berbohong agar terhindar dari hukuman.
3. Menjadikan anak sebagai pribadi yang tidak percaya diri
Memiliki orang tua dengan pola pengasuhan strict parents membuat anak terbiasa terdikte.
Anak merasa tidak percaya diri saat diharuskan membuat keputusan sendiri karena takut berbuat salah saat melakukannya.
4. Anak memiliki motivasi yang rendah
Anak yang diasuh oleh orang tua strict biasanya lebih sering memberontak sekaligus memiliki motivasi dan inisiatif yang rendah.
Hal tersebut lantaran mereka terbiasa dituntut oleh orang tuanya.
5. Anak merasa depresi dan tidak bahagia
Sebuah jurnal menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan di bawah pola asuh strict parents cenderung merasa khawatir, cemas, serta tidak bahagia.
Bahkan, mereka juga cenderung menunjukkan gejala depresi.
Memiliki orang tua dengan pola asuh strict parents bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental anak.
Tanpa adanya dukungan dan kasih sayang dari orang tua, anak kerap mengalami kesulitan untuk memperbaiki dirinya.
Demikian ciri-ciri, dampak, dan arti dari strict parents. Semoga bisa memberikan wawasan baru.***
