Rumah Sering kebanjiran? Simak Kiat Berikut untuk Menanggulangi Banjir

- 27 Februari 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi: Selain kerugian material, banjir juga menyebabkan merugikan kesehatan.
Ilustrasi: Selain kerugian material, banjir juga menyebabkan merugikan kesehatan. /PIXABAY/Imaresz

MALANG TERKINI – Di musim penghujan ini, resiko terkena banjir menjadi semakin besar, terlebih bagi mereka yang tinggal di kawasan banjir. Selain kerugian dari segi material, banjir juga mendatangkan dampak buruk pada kesehatan. Air banjir yang umumnya keruh dan kadang tercampur oleh sampah bisa menyebabkan penyakit-penyakit menular.

Banjir sendiri bukan merupakan masalah individu, melainkan sudah menjadi masalah nasional di hampir setiap negara di dunia. Sehingga pemerintah pun sering turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Namun bukan berarti jika pemerintah sudah mencoba mengatasi banjir kita sebagai penduduk hanya diam berpangku tangan, beberapa hal yang menyebabkan banjir juga diawali dari perbuatan penduduk yang kurang disiplin.

Nah, untuk membantu pemerintah dan juga mengurangi dampak banjir agar tidak terlalu merusak kenyamanan rumah, beberapa hal berikut perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya banjir seminimalnya bisa untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Semarang Telan Korban Jiwa

- Menghilangkan penyebab terjadinya banjir

Walaupun banjir identik dengan meluapnya air, bukan berarti yang harus dihilangkan adalah airnya namun penyebab air itu bisa meluap. Sebagian besar banjir terjadi akibat selokan atau sungai yang tidak mampu menampung debit air yang masuk sehingga ia meluap kemana-mana.

Dan penyebab sungai ataupun selokan yang tidak mampu menampung jumlah air bisa dikarenakan diameternya yang terlalu kecil, atau yang paling umum adalah adanya penyumbatan di badan sungai. Penyumbat ini juga bermacam-macam, bisa dari endapan lumpur yang dibawa sungai atau sampah yang sering dibuang masyarakat kedalam sungai. Sampah dan lumpur ini yang harus dihilangkan untuk meminimalkan terjadinya banjir.

Selain akibat dari meluapnya sungai, banjir juga bisa terjadi secara alami. Contoh dalam kasus ini adalah banjir pasang yang sering terjadi di wilayah pesisir pantai dengan perbedaan pasang naik dan pasang surut yang tinggi.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Semarang Telan Korban Jiwa

- Pengendalian banjir

Setelah mengetahui penyebabnya, langkah selanjutnya adalah cara pengendalian banjir. Pengendalian ini berfungsi untuk meminimalkan terjadinya banjir dengan mempertimbangkan solusi setelah penyebabnya diketahui.

Dalam skala negara, pengendalian banjir bisa dilakukan dengan membuat waduk atau danau buatan untuk mengontrol jumlah air yang masuk ke badan sungai. Atau membuat tembok pembatas antara bibir pantai dengan pemukiman jika banjir itu terjadi akibat pasang naik air laut.

Untuk ukuran yang lebih kecil, misalkan per kompleks perumahan bisa membuat jalur air yang lebih besar. Jika jalur air yang terlalu besar bisa mengganggu lalu lintas jalan, maka bisa membuatnya menjadi gorong-gorong yang diletakan di bawah jalan.

Baca Juga: Beberapa Wilayah Indonesia Terendam Banjir, Simak 6 Cara Penanggulangan

Tentunya akan memakan biaya, namun jika dilihat dari hasil yang didapatkan demi mengurangi terjadinya banjir maka biaya itu akan sepadan dibandingkan kerugian akibat banjir seperti penyakit menular yang tidak mustahil akan mendatangkan korban jiwa.

Cara lain yang bisa digunakan selain membuat jalur air seperti selokan adalah membuat lubang-lubang resapan di sekitar lingkungan rumah. Lubang resapan ini bisa menjadi multifungsi, karena selain bisa menyerap air hujan juga bisa menjadi tempat pengomposan sampah-sampah organik seperti dedaunan yang jatuh.

Hindari memplester permukaan tanah dengan semen atau aspal, kecuali sebelumnya sudah dipersiapkan gorong-gorong atau jalur air di bawahnya. Karena jika permukaan tanah diplester secara keseluruhan tanpa ada celah untuk air meresap kedalam tanah maka yang akan terjadi adalah penumpukan air di permukaan tanah alias banjir.

Sedangkan untuk banjir yang sering melanda wilayah pesisir akibat pasang naik air laut, cara menanggulanginya akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Dan mungkin saja hanya bisa dilakukan oleh otoritas pemerintahan karena tidak ada cara lain untuk mencegah air ke pemukiman selain membuat tanggul penghalang atau pindah ke dataran yang lebih tinggi.

Baca Juga: 10 Titik yang Menjadi Langganan Banjir di Pekalongan

Dan yang terakhir, selain memikirkan cara mengalirkan air agar tidak menggenang perlu juga untuk memperhatikan agar air bisa tertahan di bawah permukaan tanah. Caranya dengan membuat lahan vegetasi yang banyak ditumbuhi tanaman atau pohon. Alasannya untuk menjaga kondisi tanah tetap lembab dan menghindarkan tanah dari kehilangan banyak air saat musim kemarau.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x