Network
MALANG TERKINI – Hingga saat ini bencana banjir masih seringkali terjadi dan sebabkan beberapa wilayah di Indonesia terendam air dengan ketinggian yang beragam. Hal ini tidak lepas dari tingginya intensitas hujan yang terjadi di Indonesia. Selain itu, tentu juga terdapat faktor lain berkaitan dengan aktivitas sosial yang turut berpengaruh dan mendorong terjadinya bencana banjir.
Baru-baru ini tepatnya pada Kamis, 23 Februari 2023 Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Sidoarjo, Jawa Timur dilanda banjir. Akibatnya warga sekitar mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.
Tidak hanya di Sidoarjo, sebelumnya pada Selasa, 21 Februari 2023 banjir telah menyebabkan sekitar 4 desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur terendam terjadi karena tingginya intensitas hujan yang turun, sehingga kemudian menyebabkan tanggul sungai tidak lagi mampu menampung air dan berakibat pada jebolnya tanggul. Peristiwa banjir ini mengakibatkan jalan dan rumah warga terendam air dengan ketinggian sekitar 20 hingga 100 centimeter.
Pada hari yang sama, banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kali ini banjir menyebabkan beberapa lokasi strategis seperti alun-alun, jalan protokol depan Pasar Induk, dan halaman pendopo rumah dinas bupati terendam air dengan ketinggian sekitar 40 centimeter, juga terjadi sebagai akibat dari cukup tingginya intensitas hujan yang mengguyur.
Baca Juga: Fenomena Fase Bulan Baru 'Super New Moon' 21 Januari 2023, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Banjir Rob
6 Cara Penanggulangan Banjir
Sebagai bagian dari peritiwa alam, terjadinya bencana banjir tentu tidak sepenuhnya bisa dicegah. Akan tetapi, potensi terjadinya bencana banjir masih bisa untuk dikurangi dan ditanggulangi. Dilansir dari website resmi bpbd.kotabogor.go.id terdapat 6 cara dalam penanggulangan banjir.
Membuat serta memastikan fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan memiliki fungsi sebagai tempat atau saluran pembuangan air. Oleh karena itu, ketika fungsi ini tidak dapat bekerja dengan baik, maka akan mengakibatkan air tidak dapat mengalir dan akhirnya menyebabkan terjadinya genangan atau banjir.
Melakukan reboisasi pada daerah kritis dengan melakukan penanaman jenis tanaman pepohonan atau yang mampu meresapkan air ke dalam tanah dengan cepat.
Memperluas ruang atau lahan terbuka hijau sebagai daerah penyerapan air.
