Rhenald menambahkan bahwa hal tersebutlah yang menimbulkan dilema bagi para orang tua.
“Kita ingin anak-anak kita sukses terbang tinggi, maka kita pun menyekolahkan mereka, merantau ke kota, keluar dari adatnya tetapi kita lupa bahwa di sana mereka akan berakulturasi, berteman dengan orang yang berasal dari suku-suku lain. Tidak menutup kemungkinan pula mereka akan meninggalkan suku kita dan menikah dengan suku lain,” ujar Rhenald.
Berdasarkan hal tersebut, Rhenald berharap para orang tua memiliki kesadaran bahwa anak-anak mereka memiliki pilihan sendiri dalam menentukan jenis kebahagiaan dalam hidup.***