Network
MALANG TERKINI – Semakin banyak istilah baru yang muncul untuk menggambarkan suatu fenomena atau kondisi tertentu. Kebanyakan masyarakat menggunakan istilah tersebut untuk menyebut suatu hal agar mudah mengingatnya, salah satunya untuk menggambarkan suatu generasi atau orang.
Sebelumnya telah ada istilah generasi sandwich yang kebanyakan orang telah ketahui. Ini adalah generasi yang menanggung beban 3 generasi sekaligus, yakni orang tua, dirinya sendiri, serta anak. Karena berada di posisi tengah, maka diibaratkan seperti lapisan roti isi.
Selain generasi sandwich, saat ini muncul istilah baru yakni generasi strawberry. Ya, generasi ini seperti namanya diibaratkan seperti buah strawberry.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini dengan Kebiasaan Ini
Lalu apa yang dimaksud dengan generasi strawberry ini dan mengapa istilah itu muncul?
Pengertian generasi strawberry
Sebenarnya istilah generasi strawberry ini merujuk pada sesuatu yang kurang bagus. Generasi strawberry merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut generasi yang penuh dengan ide kreatif, namun mudah menyerah dan mudah sakit hati.
Pemilihan kata strawberry ini karena buah tersebut akan tampak indah dan eksotis, namun begitu diberi tekanan sedikit akan mudah sekali hancur.
Istilah tersebut berkembang karena pandangan yang menganggap orang dari generasi ini dibesarkan dengan terlalu dilindungi oleh orang tua mereka.
Baca Juga: Hati-hati! Jangan Mau jadi 4 Jenis Cowok Badut Cinta, Cek Jenis dan Cirinya
Contoh nyatanya generasi strawberry dapat dilihat di sosial media. Para generasi banyak yang mengunggah hal kreatif, tetapi banyak pula curhatan penuh sedih, stres, dan resah yang dialami.
Bahkan ada candaan yang digunakan untuk menyindir generasi ini, dengan menyebutkan mereka tidak bisa bertahan di dunia kerja, sedikit-sedikit healing, dan sebagainya.
Pemicu istilah generasi strawberry
Awalnya istilah generasi strawberry muncul pertama kali di negara Taiwan untuk menyebut generasi yang lahir setelah tahun 1980. Mereka mengalami kesulitan dalam menghadapi segala tekanan sosial, tidak seperti orang tuanya saat masih muda.
Terdapat beberapa kemungkinan pemicu munculnya generasi strawberry ini. Seperti cara asuh orang tua yang cenderung overprotektif, sehingga menjadikan anak kurang bisa mengambil keputusan sendiri.
Self diagnosis dan mengasumsikan hal-hal yang berada di sosial media berhubungan dengan dirinya, sehingga menyebabkan stres, mudah rapuh, hingga sulit menghadapi masalah.
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Seseorang Mengalami Toxic Relationship dengan Diri Sendiri
Kurangnya pengetahuan orang tua dan menyebut anak mereka ‘moody’ atau gampang mengalami suasana hati, sehingga si anak merasa dilabeli demikian dan terbawa hingga dewasa.
Banyak generasi muda yang memilih lari dari kesulitan ketimbang menghadapi dan menyelesaikan masalah mereka.
Tentunya tiap generasi memiliki cara tersendiri untuk berekspresi baik itu dalam hal berkarya atau memilih karir hidup ke depannya. Generasi sekarang ini, termasuk generasi strawberry, tumbuh dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi, yang harus dimanfaatkan untuk dimanfaatkan agar menjadi pribadi yang kuat.***
