Network
- Ayu Utami, dikenal dengan novelis pendobrak kemapanan, karyanya adalah novel berjudul Saman dan Novel Bilangan Fu.
- Dewi Lestari, karyanya yang terkenal adalah Novel berjudul Supernova. Karyanya ini berhasil menembus pasar internasional dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Baca Juga: Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaru untuk Pelajar Maret 2023
- Nh Dini, di usia 9 tahun telah menulis karangan berjudul ‘Merdeka dan Merah Putih’, ia juga telah banyak melahirkan karya puisi, novel dan buku terjemahan. Beberapa cerpennya dimuat di beberapa majalah nasional.
- Leila S. Chudori, Cerpen pertamanya dibuat saat berusia 11 tahun berjudul ‘Pesan Sebatang Pohon Pisang’. Leila yang juga seorang wartawan ini telah melahirkan novel berjudul ‘Laut Bercerita’ yang telah berhasil menyabet penghargaan di South East Asia Write Award pada 2020.
- Djenar Maesa Ayu, karya pertamanya adalah cerpen ‘Lintah’ yang terbit di 2022. Buku pertamanya berupa kumpulan cerpen berjudul ‘Mereka Bilang Saya Monyet’ mengantarkannya mendapat penghargaan dalam Khatulistiwa Literary Award 2004. Bukunya telah berhasil di cetak ulang delapan kali dan diterbitkan dalam Bahasa Inggris.
5. Ikuti dan perkuat suara perempuan di media sosial
Hari Perempuan Internasional memberikan kesempatan unik untuk menemukan kreator perempuan yang lebih beragam untuk ditambahkan ke feed.
Ikuti mereka dan pastikan untuk berbagi, berkomentar, dan mendukung suara mereka. Misalnya saja saat ada kasus bullying atau pelecehan pada anak atau perempuan, cobalah turut menyuarakan hal itu.
Kita juga bisa memanfaatkan media dan ruang publik untuk ekspose keberhasilan perempuan, dengan begitu dapat memperkuat posisi perempuan di media.
