Budaya K-Pop Tersebar Luas, Sejarah dan Politik di Balik Keberhasilan Industri Kreatif Korea Selatan

- 8 Maret 2023, 19:46 WIB
Album K-Pop, sejarah dan politik industri kreatif Korea Selatan
Album K-Pop, sejarah dan politik industri kreatif Korea Selatan //Tangkapan layar YouTube/KOOKIELIT

Bahkan, para calon idol dilatih sejak masih usia dini. Sistem pelatihan dan mentoring para calon idol sangat terorganisir dan sistematis. Menurut Irma, tidak sampai sekira tahun 2017, pelaku bisnis dan pelaku seni K-Pop telah mencapai sekira 77.000 orang.

Ketiga adalah konsumen atau target pasar industri kreatif Korea. Industri kreatif Korea melakukan kapitalisasi melalui talenta yang dimiliki idol K-Pop. Mereka menjunjung tinggi perfeksionisme dan professionalisme sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan konsumen.

Selain itu, K=Pop juga merupakan produk politik. Hal tersebut diasumsikan dari peran signifikan pemerintah Korea. Kehadiran industri kreatif Korea muncul ketika pemerintah Korea melakukan pengalihan kebijakan pada masa krisis moneter pada 1997.

Pemerintah Korea merasa bahwa mereka tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga mereka memanfaatkan sumber daya manusia, salah satunya meningkatkan bidang industri kreatif. Pemerintah Korea Selatan memikirkan potensi yang dapat diekspor ke seluruh dunia dengan logika kapital dan market yang luas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Ras Kucing Peliharaan untuk Pemula

“K-Pop ini salah satunya kenapa dia sukses karena landasan utamanya itu adalah dia itu harus dijadikan sesuatu yang bisa diekspor, logikanya capital,” ungkap Irma.

Selain itu, K-Pop bukan hanya tentang idol tetapi juga budaya, film, makanan, pariwisata, hingga cara berpikir. Pada saat ini juga banyak sekali fashion dan restoran khas negeri ginseng tersebut mulai menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

Dengan hadirnya industri kreatif tersebut, manufaktur Korea juga mulai tumbuh seiring berjalannya waktu. Pada faktanya, salah satu donator terbesar ekonomi Korea adalah Industri K-Pop.

Selain itu, banyak fanbase dari berbagai negara memilih untuk menyuarakan pandangan politik atau preferensi mereka terhadap isu tertentu seperti fanbase di Indonesia, Amerika Serikat, Bangladesh, dan berbagai negara lainnya.

Sebaliknya, justru fandom Korea tidak melakukan gerakan politik karena memilih untuk mengikuti idol mereka yang cenderung bersikap netral dalam dinamika isu politik. Mereka menganggap hal tersebut merupakan hal sensitif dan beresiko menimbulkan kontroversi.

Halaman:

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x