Baca Juga: Mengenal Minimalisme, Sebuah Gaya Hidup Praktis Anti Ribet untuk Kehidupan Sehari-hari
2. Stigma pelit
Seorang frugal sangat ketat dalam mengatur keuangan sehingga mereka disangka pelit oleh orang sekitar. Menjalani hidup frugal harus siap dengan stigma pelit karena mereka sangat peduli terhadap keberlangsungan hidup.
Menjalani hidup frugal berarti menjalani hidup secara mandiri sehingga mereka berusaha untuk meminimalkan resiko untuk tidak merepotkan orang lain dengan kondisi keuangan mereka.
Berdasarkan hal tersebut, hemat bukan berarti pelit. Sifat pelit cenderung merugikan orang lain untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri. Sedangkan hemat berfokus pada berusaha mendapatkan nilai terbaik dari setiap pengeluaran uang.
3. Kurang memperhatikan kualitas
Banyak pelaku frugal yang cenderung memperhatikan kualitas barang. Bagi mereka yang utama adalah fungsi dan manfaatnya. Meskipun sebagian dari mereka lebih teliti dalam memilih barang yang berkualitas.
Seorang frugal cenderung ingin mendapatkan harga terbaik ketika membeli barang dengan mencari diskon, membeli pakaian bekas, elektronik yang tidak tahan lama, dan barang-barang lain yang mudah rusak.
Berdasarkan hal tersebut, mereka cenderung kurang memperhatikan kualitas barang. Beberapa barang hanya akan menumpuk ketika sudah tidak bisa digunakan lagi karena cepat rusak.