Apoteker tersebut menjual obat dengan harga 10 kali lipat dari modal pembuatannya. Ia menjual obat tersebut dengan harga 2.000 Dollar untuk satu dosis kecil. Namun, Heinz hanya berhasil mengumpulkan 1.000 Dollar, setengah harga obat tersebut.
Akhirnya, Heinz memberitahu apoteker bahwa istrinya sedang sekarat dan memohon untuk memberikan obat itu secepatnya dan berjanji akan melunasi biaya obat tersebut di kemudian hari.
Namun, apoteker tersebut menolak permintaan Heinz. Heinz merasa putus asa dan berusaha membongkar apotek dan mencuri obat tersebut. Pertanyaannya, apakah tindakan Heinz dapat dibenarkan? Apakah Heinz perlu mencuri obat tersebut untuk menyelamatkan nyawa istrinya? Mengapa?
Melalui salah satu dilema moral tersebut, Kohlberg mencari tahu dan meneliti level dan kedudukan perkembangan moral seseorang. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memahami tingkat moral dalam upaya memperbaiki diri dan meningkatkan kesadaran dalam berperilaku.***