Bukan Nikmat Kekayaan, Tapi Kenikmatan Ini yang Bakal Dibawa Hingga Bertemu Allah Menurut Gus Baha

28 Desember 2021, 11:50 WIB
Nikmat paling besar adalah mampu mengingat Allah kata Gus Baha /Tangkap layar/Instagram @ngajigusbaha

MALANG TERKINI- Ketika seseorang melihat nikmat orang lain dalam bentuk kekayaan dan fasilitas, kemungkinan muncul rasa kufur dalam hatinya.

Nikmat kekayaan dan fasilitas dinikmati semasa hidup, namun nikmat sujud akan dibawa hingga bertemu Allah SWT.

Gus Baha menjelaskan mengenai nikmatnya sujud, syukur dan mengingat Allah yang dikutip Malang Terkini pada kanal YouTube Kajian Cerdas Official pada tanggal 20 Desember 2021.

Baca Juga: Baca Sholawat Agar Mendapat Rezeki dan Jabatan, Gus Baha Sikapi dengan Hal Ini

Amerika Serikat yang memiliki kekayaan begitu besar tetap kalah dengan seseorang yang rajin sujud.

Kenikmatan kekayaan hanya bisa dinikmati di dunia, sementara kenikmatan sujud dibawa hingga menemui Sang Pencipta.

Bahkan Gus Baha ketika melihat Presiden di televisi pun segera mengganti kanal televisi.

Beliau takut muncul rasa iri melihat kenikmatan orang lain sehingga muncul rasa tidak bersyukur atas nikmat yang selama ini telah Allah berikan.

Baca Juga: Dokter Richard Lee Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara, Sang Istri Tak Terima Sampai Banjir Air Mata

Bahkan kekayaan tetangga pun, contohnya mobil, Gus Baha tidak ingin tahu.

Takut muncul rasa ketidak bersyukuran atas nikmat Allah SWT selama ini.

Gus Baha juga menceritakan ada salah satu wali, menjadi wali bukan karena banyaknya dzikir atau apapun, namun karena Ia bersyukur diberi nikmat mampu mengingat Allah.

"Ketika seorang hamba mengingat Allah, saat itu juga Allah mengingat hambaNya," ungkap Gus Baha melengkapi.

Oleh sebab itu, Beliau juga menerangkan bahwa harus senantiasa berhusnudzon terhadap Allah.

Baca Juga: Kenapa Doa Para Wali Cepat Dikabulkan, Gus Baha Ungkap Rahasianya Sampai Waktu yang Paling Mustajab

Contohnya adalah ketika salat tidak perlu berfikir apakah diterima atau tidak. Tugas hamba adalah salat.

"Aku adalah yang difikirkan hambaKu, kalau sudah berfikir nggak diterima ya berarti nggak diterima. Ini kan namanya suudzon," kata Gus Baha menjelaskan.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler