Hukum Puasa Syawal bagi yang Masih Punya Utang Qadha Ramadhan, Begini Penjelasan Buya Yahya

5 Januari 2022, 15:22 WIB
Buya Yahya menjelaskan hukumnya puasa syawal jika masih punya hutang puasa ramadhan /Instagram @buyayahya_albahjah/

 

MALANG TERKINI – Bagaimanakah hukum melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal sementara masih punya utang untuk qadha puasa Ramadhan?

Pertanyaan ini sering kali menjadi topik yang sangat menarik dibicarakan di kalangan umat Islam, utamanya perempuan.

Seperti yang diketahui bahwa puasa Ramadhan harus dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan dihukumi wajib bagi seluruh umat Islam.

Baca Juga: Ceramah Gus Baha Terbaru 2022: Ada Dosa yang Tidak Bisa Diampuni Kecuali dengan Bekerja

Ada beberapa alasan mengapa seseorang diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan wajib menggantinya di bulan lain. Sebagai contoh, wanita haid dan orang yang sedang sakit parah.

Sementara itu, puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Pelaksanaan puasa ini bisa dilakukan di antara tanggal dua hingga berakhirnya bulan Syawal.

Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, salah satunya sebagai penyempurna dari puasa Ramadhan yang telah dilalui selama sebulan penuh.

Nah, lantas bagaimana bila seseorang ingin melaksanakan puasa Syawal sementara masih memiliki utang puasa Ramadhan?

Baca Juga: Film Drive Hard Hari Ini: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Jadwal Tayang di Bioskop Trans TV

Sebagaimana dikutip Malang Terkini dari video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 8 Juli 2020, Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai hukum puasa Syawal tetapi masih ada utang untuk qadha puasa Ramadhan.

Menurut Buya Yahya, hukum puasa sunnah adalah sunnah dan melunasi utang hukumnya wajib. Dalam menghadapi persoalan puasa Syawal dan qadha Ramadhan, ada dua kasus yang harus digarisbawahi.

1. Jika seseorang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan dengan sengaja dan bukan karena udzur, maka ia wajib untuk menyegerakan mengganti utang puasanya.

Setelah 1 Syawal ia harus segera mengganti puasa Ramadhan dan dilarang melakukan puasa sunnah. Sehingga haram hukumnya melakukan puasa Syawal.

2. Jika seseorang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan karena udzur (seperti haid, sakit, dsb), maka diperbolehkan melakukan perkara sunnah (contohnya, shalat sunnah, puasa sunnah, dll).

Setelah 1 Syawal ia diperbolehkan berpuasa Syawal terlebih dahulu kemudian mengganti puasa Ramadhan.

Baca Juga: Hukum Berebut Makanan Saat Maulid Nabi, Ini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya juga memberikan solusi yang paling bagus untuk mengganti puasa Ramadhan baik bagi orang yang sengaja meninggalkan atau karena udzur.

Solusinya adalah dengan membayar utang di bulan Syawal sehingga orang tersebut juga mendapatkan pahala Syawal.

“...caranya apa? Ya sudah, di hari Syawal Anda seperti orang puasa Syawal, cuman niatnya Anda adalah membayar utang. Maka Anda membayar utang dapat bonus nanti, nggak usah pakai niat membayar sunnahnya”, kata Buya Yahya.

Buya Yahya menambahkan bahwa bulan Syawal adalah bulan puasa sunnah. Sehingga ketika akan mengganti puasa Ramadhan di bulan Syawal, kita akan mendapat pahala sunnah sekaligus.

Akan tetapi, dengan catatan bahwa ketika mengganti puasa di bulan Syawal, cukup dengan niat mengganti puasa Ramadhan dan tidak usah digabung dengan niat puasa sunnah.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Youtube Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler