MALANG TERKINI – Apakah KDRT itu aib suami yang harus ditutupi oleh istri? berikut penjelasan dan pendapat Buya Yahya.
Beredarnya potongan video viral salah suatu ceramah seorang tokoh agama bahwa tidak boleh menceritakan KDRT karena sebuah aib.
Video tersebut viral dan mendapatkan reaksi dari berbagai pihak baik masyarakat atau tokoh agama lainnya yang kurang setuju dengan pendapat itu.
Lantas bagaimana pendapat Buya Yahya mengenai Apakah KDRT itu merupakan sebuah aib dari suami yang harus ditutupi.
Baca Juga: Kata Buya Yahya Begini Cara Muslim Silaturahmi dalam Perayaan Tahun Baru Imlek
Dilansir Malang Terkini dari video YouTube Al Bahjah TV yang diunggah 5 Februari 2022, tentang bagaimana sikap seorang istri jika mengalami KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Sebelumnya Buya Yahya menjelaskan dan menegaskan ini bukan untuk mengkritik dari ceramah siapapun itu.
“ Ini terlepas dari ceramah A,B,C,” kata Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, bagaimana jika ada KDRT dilakukan suami kepada istri?
Penjelasan pertama tentang KDRT seorang suami kepada istri, maka suami tersebut bukan lelaki mulia.
Baca Juga: Haruskah Kita Berdoa Walaupun Allah SWT Sudah Tahu? Begini Penjelasan Buya Yahya
“ Lelaki hebat tidak akan memukul istrinya biarpun sang istri memang layak dipukul, jangan dikit-dikit main pukul dan sebagainya, “kata Buya Yahya.
Penjelasan kedua, KDRT bisa terjadi dalam sebuah rumah tangga baik dilakukan oleh suami maupun istri.
“Sesuatu bisa terjadi dalam rumah tangga seperti istri dipukul oleh suami atau seorang suami mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari istri, dicaci maki dan seterusnya,” Jelas Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa selain suami maka seorang perempuan juga jangan suka mencaci maki seorang lelaki.
“Dan saya sampaikan kepada siapapun yang punya masalah dalam rumah tangga terjadi kekerasan jangan mudah menceritakan kepada orang tua,” kata Buya Yahya.
Baca Juga: Makam Vanessa Angel akan Dipindah Bersanding dengan Ibunya
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa jika ingin menceritakan sesuatu kepada orang tua harus dipertimbangkan secara matang.
“Artinya harus kita timbang-timbang dulu karena belum tentu orang tuanya bijak, karena orang tua tidak bijak malah menyikapi dengan sesuatu yang tidak nyaman, sehingga mungkin melabrak suaminya,”kata Buya Yahya.
Kemudian yang kedua, Buya Yahya menjelaskan diperbolehkan bercerita kepada orang tua bila orang tuanya bijak tetapi menceritakan yang sesuai dan tidak melebih-lebihkan.
“Jika Anda di dzolimi oleh suami, tolong jangan Anda serta merta bercerita kepada orang tua dan harus dipertimbangkan apakah kedua orang tua bisa menyelesaikan solusi,” kata Buya Yahya.
“Apabila tidak bisa menyelesaikan solusi maka jangan meninggalkan kegelisahan di hati orang tua Anda, ditakutkan atau dikhawatirkan malah menimbulkan amarah orang tua,”lanjutnya.
Jika ada orang tua yang tidak bijak dan tidak bisa menyelesaikan masalah maka bisa datang kepada ulama untuk diberikan saran.
“Tidak semua permasalahan rumah tangga boleh diceritakan kepada orang tua, namun bila harus diceritakan pilihlah orang yang bisa mendapatkan solusi,”kata Buya Yahya.***