Sudah Masuk Waktu Imsak saat Sahur, Apakah Masih Boleh Makan dan Minum? Ini Kata Buya Yahya

7 April 2022, 20:52 WIB
Buya Yahya menjelaskan pengertian imsak sebagai penanda waktu saat sahur, yakni beberapa menit sebelum masuknya waktu subuh /Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV.


MALANG TERKINI - Ketika sudah masuk waktu imsak saat sahur, apakah masih boleh makan dan minum? Simak penjelasan dari Buya Yahya berikut.

Buya Yahya memberitahukan sejarah imsak sebagai penanda akan dimulainya waktu puasa, yaitu sekitar 10 menit sebelum subuh.

'Imsak' dalam definisi puasa, menurut Buya Yahya, artinya memang menahan diri dari mulai terbitnya fajar shodiq (awal masuk waktu subuh).

Akan tetapi, sebagaimana yang disebutkan Syaikh Hasan Masyath, tidak semua orang bisa melihat fajar shodiq dengan pas.

Baca Juga: Mimpi Berhubungan Intim dengan Orang Lain? Ini Penyebabnya Kata Buya Yahya

"Maka dikatakan oleh Syaikh Hasan Masyath di sini, alangkah itu termasuk bab 'hati-hati' kalau kita mengambil start sebelum benar-benar terbitnya fajar," ungkap Buya Yahya.

Oleh karena itu, dibuatlah jarak antara terbitnya fajar (menurut perhitungan ahli falak) dengan imsak sekitar 10-15 menit.

"Dan sebetulnya ini masih boleh makan. Imsak (sebagai penanda waktu) artinya 'E, cepet-cepet, siap-siap, sikat gigi...' 'Kalau makan kerupuk rambak, cepet minum biar ndak keselek'. Artinya, untuk memberitahu. Ini kata Syaikh Hasan Masyath seperti itu," terang Buya Yahya.

"Jadi, karena fajar shodiq itu adalah tidak semua orang tahu, pakai start agak awal sedikit. Jadi, dari agak awal ini," imbuhnya.

Baca Juga: Surah Pendek Ini Dapat Membuka Pintu Rezeki Kata Mbah Moen, Baca Setiap Kali Hendak Masuk Rumah

Pengasuh ponpes Al-Bahjah Cirebon itu mengatakan bahwa hal tersebut juga sesuai dengan satu riwayat dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut.

عن أنس عن زيد بن ثابت رضي الله عنه قال تسحرنا مع النبي صلى الله عليه وسلم ثم قام إلى الصلاة قلت كم كان بين الأذان والسحور قال قدر خمسين آية

Artinya:
"Dari Anas dari Zaid bin Tsabit RA, ia berkata: 'Kami bersahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian Nabi berdiri untuk shalat'.
Saya (Anas) bertanya: 'Berapa jarak antara adzan dengan sahur?"
Zaid menjawab: 'Kira-kira 50 Ayat'."

"Kalau anda hitung, lima puluh Ayat (Al-Quran) adalah 10 menit, 15 menit. Jadi, ini jarak antara sahur dengan fajar shodiq waktu sholat, masuk waktu sholat adalah kurang lebihnya semacam ini. Bukan saat ini adalah untuk makan, ini untuk jaga-jaga saja," terang Buya Yahya.

Baca Juga: Bolehkah Keramas Saat Berpuasa? Simak Penjelasan dari Buya Yahya

Buya Yahya juga menyebutkan penjelasan dari Ibnu Hajar al-Asqolani mengenai hadits tersebut sebagai berikut.

أي : انتهاء السحور وابتداء الصلاة ؛ لأن المراد تقدير الزمان الذي ترك فيه الأكل

Artinya:
"Maksudnya adalah berhentinya sahur yang dilakukan Nabi dengan mulainya waktu sholat. Karena sesungguhnya yang dikehendaki yaitu perkiraan zaman (waktu) yang di dalamnya Nabi meninggalkan makan."

"Jadi perkiraan zaman, bukan harus ngitung dengan Ayat. Perkiraan antara Nabi meninggalkan makanan sampai fajar shodiq itu berapa sih waktunya, dikira-kira 50 Ayat," ungkap Buya Yahya.

Baca Juga: Apakah KDRT Itu Aib yang Harus Ditutupi oleh Istri? Ini Jawaban Buya Yahya  

Lebih lanjut, pendakwah bernama asli Yahya Zainul Ma'arif itu menjelaskan antara pengertian 'imsak' dalam puasa dengan 'imsak' sebagai pengingat sebelum masuk waktu subuh.

"Imsak yang hakiki adalah menahan diri dari makan dan minum dst mulai dari terbitnya fajar. Tapi sebelum mendekati ini, namanya imsak untuk ikhtiyat, untuk hati-hati, kurang lebihnya 50 Ayat agar kita siap-siap, sikat gigi, segala macem, dsb, sehingga sudah bersih, biarpun setelah itu masih bisa minum. Artinya, peringatan. Sebab, kalau sudah kita lagi makan (sahur), kok kemudian dengar adzan (subuh), gak boleh ditelan, (kalau ditelan maka) batal (puasanya)," pungkas Buya Yahya.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: YouTube Al - Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler